Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.726 Pendaki Gunung Rinjani Terkena "Blacklist", Kebanyakan karena Turun Terlambat

Kompas.com - 02/04/2022, 10:42 WIB
Idham Khalid,
Khairina

Tim Redaksi

LOMBOK, KOMPAS.com- Sebanyak 5.726 pendaki Gunung Rinjani tercatat menjadi daftar hitam atau di-blacklist karena tidak mematuhi peraturan pendakian.

Data tersebut merupakan catat akhir tahun 2021 oleh pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

Baca juga: Agen Perjalanan Diduga Telantarkan Puluhan Pendaki hingga Hipotermia di Gunung Rinjani, Polisi Mulai Penyelidikan

Pengendali Ekosistem Hutan TNGR Budi Soemardi mengungkapkan kebanyakan dari pendaki terkena blacklist karena kelamaan di atas, tidak mematuhi peraturan sesuai yang telah ditentukan.

"Jadi sejak tahun 2021 itu ada 5000 lebih tercatat menjadi daftar hitam, kebanyakan mereka ini overtime karena melebihi jatah waktu yang ditentukan tiga hari dua malam," kata Budi dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (2/4/2022).

Baca juga: Agen Wisata yang Telantarkan Pendaki Rinjani Janji Lunasi Biaya Open Trip dalam 3 Bulan

Selain dari kelamaan di atas Rinjani, kebanyakan pendaki juga tidak melakukan check out setelah turun.

Diterangkan Budi, yang menyebabkan para pendaki ter-blacklist karena kebanyakan juga tidak membawa sampahnya untuk pulang.

"Kita ingin mengajarkan pendaki agar mencintai lingkungan, jadi ada pendaki yang terblacklis karena tidak membawa sampahnya turun," ungkap Budi.

 

Tidak bisa mendaki 2 tahun

Disamapaikan Budi, untuk para pendaki yang terkena daftar hitam akan mendapatkan sanksi tidak bisa mendaki selama dua tahun di gunung Rinjani.

"Sanksinya para pendaki tidak bisa mendaftar online  di Gunung Rinjani selama dua tahun, ini bentuk tegas agar para pendaki  kedepannya sadar untuk merawat lingkungan," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelantikan Pengurus Pusat, GP Ansor Usung Transisi Energi dan Ekonomi Digital

Pelantikan Pengurus Pusat, GP Ansor Usung Transisi Energi dan Ekonomi Digital

Regional
Longsor Saat Ibadah Minggu di Distrik Minyambouw, 4 Warga Tertimbun

Longsor Saat Ibadah Minggu di Distrik Minyambouw, 4 Warga Tertimbun

Regional
Kakak Vina Bingung dengan Pernyataan Polisi yang Hapus 2 Nama Pelaku dalam DPO

Kakak Vina Bingung dengan Pernyataan Polisi yang Hapus 2 Nama Pelaku dalam DPO

Regional
Optimalisasi Lahan Rawa Seluas 98.400 Hektare, Pemprov Sumsel Optimistis Target Produksi 3,1 Ton GKG Tercapai

Optimalisasi Lahan Rawa Seluas 98.400 Hektare, Pemprov Sumsel Optimistis Target Produksi 3,1 Ton GKG Tercapai

Regional
Sapi Terperosok ke dalam 'Septic Tank', Damkar di Ngawi Turun Tangan

Sapi Terperosok ke dalam "Septic Tank", Damkar di Ngawi Turun Tangan

Regional
Jelang Idul Adha 2024, Sapi di Kota Malang Diberi Jamu

Jelang Idul Adha 2024, Sapi di Kota Malang Diberi Jamu

Regional
Pembunuh Gajah Ditangkap di Aceh Utara, Gading Disita di Aceh Barat

Pembunuh Gajah Ditangkap di Aceh Utara, Gading Disita di Aceh Barat

Regional
Disebut Tewas Kecelakaan, Hansip di Kuningan Ternyata Jadi Korban Pembunuhan, Sang Istri Terlibat

Disebut Tewas Kecelakaan, Hansip di Kuningan Ternyata Jadi Korban Pembunuhan, Sang Istri Terlibat

Regional
Budayakan Hidup Sehat, Pj Gubernur Sulsel Ajak OPD dan Masyarakat Rutin Olahraga

Budayakan Hidup Sehat, Pj Gubernur Sulsel Ajak OPD dan Masyarakat Rutin Olahraga

Regional
Sopir Mengantuk, Calya Tabrak Pasutri di Banyumas dan Dua Orang Tewas

Sopir Mengantuk, Calya Tabrak Pasutri di Banyumas dan Dua Orang Tewas

Regional
2 Warga Tertimbun Longsor di Lampung

2 Warga Tertimbun Longsor di Lampung

Regional
Mengundurkan Diri karena UKT Mahal, Naffa: Cita-cita Saya Kuliah, tapi Tidak Terkabul

Mengundurkan Diri karena UKT Mahal, Naffa: Cita-cita Saya Kuliah, tapi Tidak Terkabul

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mandi di Sungai Sedalir, Bocah 8 Tahun Hanyut dan Ditemukan Tewas

Mandi di Sungai Sedalir, Bocah 8 Tahun Hanyut dan Ditemukan Tewas

Regional
Kronologi Polisi Tembak Mati DPO di Pekanbaru yang Nekat Tabrak Anggota saat Ditangkap

Kronologi Polisi Tembak Mati DPO di Pekanbaru yang Nekat Tabrak Anggota saat Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com