Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Kapal Berharap 9 ABK Asal NTT yang Hilang di Perairan Australia Ditemukan

Kompas.com - 21/03/2022, 14:41 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebuah kapal ikan yang memuat 12 orang asal Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), terbalik saat mencari ikan di perairan Australia.

Sebanyak tiga ABK diselamatkan petugas patroli laut Australia. Sedangkan sembilan orang hilang.

Baca juga: Dikawal Polisi Militer, Anggota TNI Penganiaya IRT di Kupang Jalani Rekonstruksi

Pemilik kapal ikan Ardani Laduma mengaku, mendapat kabar kecelakaan tersebut dari pihak Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Kupang.

Ardani menuturkan, kapal miliknya itu keluar dari Kabupaten Rote Ndao untuk mencari ikan di batas perairan Indonesia dan Australia pada, Kamis (17/3/2022) pukul 11.00 Wita.

Kemudian, sempat hilang kontak beberapa hari dengan nakhoda dan anak buah kapal (ABK).

"Saya dapat kabar kecelakaan hari Minggu, 20 Maret pukul 18.00 Wita dari tim SAR Kupang," ujar Ardani, saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/3/2022).

Menurut Ardani, selama ini mereka sering menangkap ikan di perbatasan, bahkan masuk ke perairan Australia, tetapi tidak pernah terjadi masalah.

"Selama ini aman-aman saja. Mereka perahu layar tradisonal dan kami sudah biasa mencari ikan di disana sejak puluhan tahun lalu," ujar dia.

Dia pun berharap, sembilan ABK yang hilang bisa ditemukan selamat. Sedangkan tiga orang yang telah ditemukan, bisa kembali berkumpul dengan keluarga di Kabupaten Rote Ndao.

"Saya sebagai pemilik perahu berharap mereka bisa ditemukan. Yang selamat diberi kekuatan dan kesehatan, agar bisa kembali berkumpul dengan keluarga," kata dia.

Sebelumnya, sebuah kapal ikan yang mengangkut 12 orang nelayan asal Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), tenggelam di perairan Australia. Sembilan orang dilaporkan hilang dan tiga orang selamat akibat insiden itu.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang (SAR) Emi Frizer mengatakan, informasi adanya kapal nelayan yang tenggelam itu disampaikan oleh otoritas di Australia.

Menurut Emi, pesawat patroli Australia menemukan kapal ikan itu dalam posisi terbalik di perairan Australia.

Beberapa anak buah kapal yang selamat kemudian meminta bantuan, sehingga dievakuasi oleh petugas dari Australia.

"Kapal itu dinakhodai oleh Yohanis Balu dan 11 orang anak buah kapal," ujar Emi kepada sejumlah wartawan, Senin (21/3/2022).

Emi menyebut, sembilan orang yang hilang tersebut yakni Yohanis Balu, Ibrahim Loe, Yunus Modok, Pice Naluk dan Denis Busu. Selain itu juga ada Panji Balu, Benyamin Pah, Adi Arbet Giri dan Rifan Balu.

Baca juga: Bunuh Istri yang Hamil 4 Bulan, Pria di Kupang Divonis 13 Tahun Penjara

Sedangkan tiga orang yang selamat itu yakni Melki Giri, Habel Kanuk dan Riki Balu.

Saat ini, kata Emi, tiga orang yang selamat itu dievakuasi ke Broome, Australia Barat, untuk diberi pertolongan medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Kilas Daerah
Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Jelang 'Turun', 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Jelang "Turun", 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Regional
Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Regional
Motor Tersangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Motor Tersangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com