Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Purworejo-Magelang Rusak Parah, Warga Tanami Pisang dan Pasang Tulisan Sindir Pemerintah

Kompas.com - 17/03/2022, 21:58 WIB
Bayu Apriliano,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com-Jalan Provinsi Purworejo-Magelang, Jawa Tengah, dikenal sebagai jalur maut, sudah tidak terhitung jumlah kecelakaan yang terjadi.

Selain banyak tikungan tajam dan tanjakan terjal, kondisi jalan di sejumlah titik berlubang.

Kerusakan jalan itu cukup banyak ditemukan mulai dari pertigaan Maron Loano ke utara.

Bahkan di pertigaan Gebang Kelurahan Lugosobo tepatnya ruas Jalan Ismail warga yang kesal menanaminya dengan pohon pisang.

Baca juga: Tinggi Banjir di Purworejo Capai 1 Meter, Lebih 1.000 Warga Sudah Mengungsi

Selain ditanami pohon pisang, pada pohon tersebut juga dikalungkan tulisan.

"Ojo mung narik pajak, bolongan e Di isi, okeh wong Tibo (jangan hanya menarik pajak, lobangnya juga diperbaiki, banyak orang jatuh,)" kata tulisan tersebut yang bisa dibaca setiap orang yang melewatinya.

Beberapa titik memang sudah dilakukan penambalan, tapi kadang kembali menganga karena dihajar hujan dan kendaraan dengan tonase yang cukup berat.

Kondisi itu menuntut semua pengguna jalan ekstra hati-hati.

"Saat hujan bahaya sekali, kalau tidak hafal bisa celaka. Lubang-lubang itu kebanyakan ada di dekat bahu jalan, aspalnya mengelupas, beberapa tidak lebar tapi dalam, kalau roda motor matik bisa terjungkal kalau sampai terperosok ke lubang dengan kecepatan tinggi," ucap Siswadi (45) warga Loano pada Kamis (17/3/2022).

Baca juga: Jalan Rusak Bertahun-tahun Tak Diperbaiki, Masyarakat Adat Moy Tutup Aktivitas Galian C di Jayapura

Jalan provinsi arah Purworejo-Magelang sejauh ini memang sangat membahayakan orang yang melaluinya.

Terbukti beberapa waktu yang lalu jalur ini  memakan korban jiwa seperti tepat di Jalan Purworejo-Magelang tepatnya di depan KUA Bener, Desa Kaliboto, Kecamatan Bener, seorang pelajar Tewas.

"Tentunya kalau hujan bahaya sekali, terlebih bagi pengguna jalan yang tidak hafal bisa celaka. Lubang-lubang itu kebanyakan ada di dekat bahu jalan, aspalnya mengelupas, beberapa tidak lebar tapi dalam, kalau roda motor bisa terjungkal kalau sampai terperosok ke lubang dengan kecepatan tinggi," kata Kepala Desa Kebon Gunung, Fatah Kusumo Handogo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com