Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kendi di Indonesia

Kompas.com - 12/03/2022, 10:27 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Semua gubernur dari 34 provinsi di Indonesia bakal berkumpul di lokasi ibu kota negara (IKN), Sepaku, Kalimantan Timur (Kaltim).

Mereka berkumpul bertepatan dengan rencana Presiden Jokowi yang akan berkemah di lokasi IKN pada 13 dan 14 Maret 2022.

Nantinya para gubernur diminta membawa satu liter air dan dua kilogram tanah dari masing-masing provinsi ke lokasi IKN.

Air dan tanah yang dibawa para gubernur tersebut akan dimasukkan dalam kendi yang disebut Kendi Nusantara.

Baca juga: Mengenal Kendi Nusantara, Wadah yang Akan Diisi Tanah dan Air oleh Gubernur Se-Indonesia di IKN

Kendi Nusantara terbuat dari tembaga dan berukuran besar. Nantinya, tanah dan air yang dibawa para gubernur akan dimasukkan ke dalam kendi sebagai titik awal pembangunan IKN.

Rencananya  Kendi Nusantara akan diletakkan di Titik Nol IKN.

Khusus untuk Kaltim, air dan tanah akan diambil dari lokasi dua kesultanan yakni Kesultanan Kutai di Lama Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Paser.

Baca juga: Semua Gubernur Kumpul di IKN Bawa Air dan Tanah untuk Diisi ke Dalam Kendi Nusantara

Kendi di Indonesia

ilustrasi kendil. SHUTTERSTOCK/JAGOANEON ilustrasi kendil.
Gita Winato dari Fakultas Senin Rupa dan Desan Institut Tekhnologi Bandung dalam jurnalnya yang berjudul Kendi Indonesia: Bentuk dan Tradisi menjelaskan jika kendi adalah salah satu bentuk gerabah tradisional Indonesia.

Dari hasil analisis diketahui bahwa bentuk dasar kendi secara umum adalah bentuk globular dengan penambahan bentuk silindris pada bagian atas yang berfungsi sebagai pegangan.

Anatomi bentuk kendi terdiri dari bagian mulut, leher, corot, badan, dan kaki.

Kendi banyak dibuat dan ditemukan di hampir seluruh kepulauan Nusantara. Secara arkeologis, benda-benda gerabah di Indonesia telah diproduksi sejak awal periode prasejarah Indonesia sejak periode Neolitik atau sekitar 2.000 SM.

Baca juga: Tradisi Makepung di Jembrana, Bali, Sejarah, Makna, dan Tujuan

Nama kendi selalu dikaitkan dengan bentuk wadah bercorot atau bentuk wadah mirip teko dengan leher tanpa handle di bagian samping. Sambil dituangkan, kendi dipegang di bagian lehernya.

Sementara itu secara umum wadah air tradisional di Asia Tenggara tidak memiliki pegangan tetapi mungkin memiliki corot.

Hal inilah yang merupakan karakteristik unik dari kendi. Gita menulis secara etimologi, sumber awal penyebaran kendi diperkirakan berasal dari India.

Istlah Melayu "kendi" atau "kundi" diyakini berasal dari bahasa Sansekerta yakni "kundika" yang berarti wadah air.

Baca juga: Peresean, Tradisi Pertarungan Dua Prajurit yang Berasal dari Adat Suku Sasak di Lombok

Konon kendi yang berasal dari India meluas ke Asia Tengggara dan Cina dibawa pedagang dan pemuka agama. Di abad ke-14, kundika yang menjadi wadah ritual Hindu dan Budha di Indonesia mulai ditinggalkan.

Namun istilah kendi sudah diserap dalam bahasa Melayu yakni kendi atau kundi. Sementara orang Jawa menyebut gendi.

Namun kundika dan kendi memiliki perbedaan. Kundika sebagian besar diisi air dari corot di bagian samping badan dan dituang dari bagian bibir/ mulut yang berbentuk pipa sempit.

Baca juga: Melihat Tradisi Makan Bersama Petani di Kulon Progo, Wujud Syukur Melimpahnya Panen

Sedangkan kendi pada umumnya diisi melalui bagian bibir dan dituang serta corot.

Kendi menjadi salah satu jenis komoditas standar ekspor buatan China sejak masa perdagangan Asia Timur. Namun diperkirakan kendi digunakan secara eksklusif di Indonesia dan saat dibawa ke Eropa hanya menjadi milik pribadi.

Fakta bahwa kendi sering muncul dalam lukisan-lukisan Belanda abad17 menunjukkan popularitasnya pada masa itu sebagai objek eksotis dari Timur.

Baca juga: Melihat Tradisi Buang Sial Melalui Burung Pipit di Pecinan Semarang

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com