Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Pulang dari RS untuk Jalani Isoman di Rumah, Seorang Pasien Covid-19 di Solo Meninggal

Kompas.com - 07/03/2022, 20:57 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Seorang pasien masih terkonfirmasi Covid-19 di Solo, Jawa Tengah meninggal saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Pasien asal Kecamatan Banjarsari itu seharusnya masih menjalani perawatan di rumah sakit. Karena meminta pulang untuk isoman, akhirnya meninggal di rumah.

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa mengatakan, selama menjalani isoman di rumah, pasien tersebut tidak memberitahukan kepada puskesmas untuk memantau kesehatannya.

Baca juga: Dalam Sehari, 7 Pasien Covid-19 di Babel Meninggal, Ini Kata Satgas

Akhirnya, pasien tersebut meninggal dunia di rumah karena tidak mendapatkan penanganan kesehatan dari tim kesehatan.

"Salah satu pasien pasca dari rumah sakit tetapi belum negatif minta isoman tidak diberitahukan ke puskesmas berarti tidak ada intervensi obat dan sebagainya kasusnya satu meninggal," kata Teguh di Solo, Jawa Tengah, Senin (7/3/2022).

Kematian pasien akibat Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri di rumah baru pertama kali terjadi sejak virus corona melonjak di Solo pada akhir Januari 2022.

"Itu menjadi catatan penting data rumah sakit pada waktu memulangkan pasien masih positif harus dikonektivitaskan pada kelurahan, dan puskesmas. Supaya diintervensi dengan pengawasan, pengobatan, dan misalnya meninggal ya protokol kesehatannya untuk pemakaman prokes semua," ungkap Teguh.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, pasien asal Banjarsari yang meninggal dunia saat isoman di rumah seharusnya masih rawat inap di rumah sakit.

Ning sapaan akrab mengaku belum mengetahui pasien meninggal di rumah saat isoman tersebut sebelumnya dirawat di rumah sakit karena Covid-19 atu bukan.

Baca juga: 12 Pasien Covid-19 di RSUD Praya Lombok Tengah Meninggal

Tetapi, pasien itu dari awal memiliki penyakit bawaan hipertensi.

"Ini kita belum tahu dirawatnya di rumah sakit karena Covid apa bukan belum tahu. Dirawatnya karena hipertensinya kemudian dicek dia positif atau Covid dia punya riwayat karena hipertensi," terangnya.

"Kebanyakan yang meninggal ini kan masuknya bukan karena Covid-19-nya. Masuknya itu komorbidnya. Tiba-tiba parah terus di-swab positif. Bukan kita mempositifkan Covid tidak. Tidak ada istilah mempositifkan," sambungnya.

Sesuai aturan, jalse Ning, pasien yang dirawat inap rumah sakit dan belum mendapatkan izin pulang dari dokter tidak boleh pulang. Sehingga pasien harus mengikuti aturan rumah sakit.

"Harusnya rumah sakit menginformasikan ke kita. Karena dia masih positif melanjutkan isolasi di rumah," tutur Ning.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com