Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Demam, Satpam SMP di Solo Positif Covid-19, 45 Guru dan Karyawan Di-swab

Kompas.com - 04/02/2022, 15:14 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Semua guru dan karyawan SMPN 10 Solo menjalani pemeriksaan swab menggunakan metode PCR, setelah kontak dengan salah satu satpam positif Covid-19.

Pemeriksaan swab guru/karyawan tersebut dilaksanakan di halaman SMPN 4 Solo, bekerja sama dengan puskesmas setempat.

"Ada 45 guru/karyawan yang hari ini di-swab PCR," kata Kepala SMPN 10 Solo Salim Ahmad di Solo, Jawa Tengah, Jumat (4/2/2022).

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, PTM di Ciamis Kembali Dibatasi 50 Persen Mulai Pekan Depan

Temuan kasus Covid-19 di sekolah tersebut bermula saat ada salah satu satpam yang merasakan sakit demam.

"Awalnya dia merasakan panas izin keluar mau periksa. Ternyata setelah di-swab antigen hasilnya positif," ungkap Salim.

Mengetahui hasilnya positif, pihaknya langsung menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) dan diganti dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Sekolah juga melaksanakan tracing kontak untuk memutus rantai penyebaran dan penularan agar tidak semakin meluas.

"Hari ini PJJ. Teman-teman guru/karyawan yang kontak kami minta hari ini untuk mengikuti swab PCR," kata Salim.

Menurut Salim, alasan pemeriksaan swab PCR dilakukan pada guru/karyawan karena petugas keamanan positif Covid-19 tersebut tugasnya lebih banyak berada di depan sekolah.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Drastis, Taman Kota di Denpasar Kembali Ditutup

Sehingga, kemungkinan petugas keamanan positif Covid-19 berkontak dengan siswa di sekolah sangat kecil.

"Siswa belum. Kita menunggu perkembangan. Kalau misalnya ada siswa yang kontak erat nanti kita daftarkan (swab)," ungkap Salim.

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan akan mengevaluasi PTM menyusul meningkatnya kasus Covid-19 di Solo.

"Nanti coba kita evaluasi lagi kalau memang perintahnya 50 persen, ya akan kita jalankan," kata Gibran.

Gibran mengatakan, evaluasi dilakukan untuk mengambil langkah apakah PTM tetap dilaksanakan atau dihentikan sementara.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Malang Naik, Kuliah Tatap Muka UB Dibatasi 25 Persen

Sejauh ini, kata Gibran, ada orangtua murid yang menginginkan agar PTM dihentikan dan digantikan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Sekiranya orangtua wali murid resah atau tidak menginginkan anak-anaknya PTM ya nanti kita evaluasi. Ada orangtua yang mengusulkan PJJ atau PTM sementara dihapus, ada yang 50 persen, macam-macam," terang dia.

Putra sulung Presiden Jokowi itu mengatakan, dirinya dari awal sudah memprediksi kasus Covid-19 di Solo bakal mengalami kenaikan dalam dua bulan ke depan.

"Kan saya sudah bilang prediksinya Februari-Maret 2022 meningkat," terang Gibran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com