KOMPAS.com - Munir Alamsyah (53), guru honorer di Garut, Jawa Barat diamankan setelah membaka dua ruangan di SMPN 1 Cikelet pada Jumat (14/1/2022).
Namun dia dibebaskan pada Jumat (28/1/2022) melalui jalur restorative justice.
Munir nekat membakar sekolah tempat bekerja karena honornya selama 2 tahun mengajar sebesar Rp 6 juta tak kunjung dibayarkan oleh pihak sekolah.
Munir mengajar sebagai honorer di SMPN 1 Cikelet pada tahun 1996-1998. Selama 24 tahun ia terus mendatangi sekolah untuk menanyakan haknya.
Baca juga: Honor Rp 6 Juta Tak Dibayarkan Selama 24 Tahun, Mantan Guru Honorer di Garut Bakar Sekolah
Kerabat Munir, Iip Syarif bercerita selama ini mantan guru itu hidup memprihatinkan dan tak memiliki tempat tinggal.
Sehari-hari Munir tinggal di kamar kecil sebuat masjid.
"Kang Munir tidak punya rumah, selama ini diam di masjid sebagai marbot masjid, punya kamar kecil," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Jumat (28/1/2022) malam.
Munir juga kerap kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari Munir dan hanya berharap pemberian dari kerabat dekat.
Baca juga: Dinyatakan Bebas, Guru Honorer Pembakar Sekolah karena Honornya Belum Dibayar Langsung Sujud Syukur
Kadang mneurut Iip, Munir terpaksa mencuri ikan di kolam depan masjid milik saudaranya.
"Masak sendiri, kadang mencuri ikan saudaranya di kolam depan masjid," ungkapnya.
Iip juga menyebut Munir adalah sosok pria yang cerdas dan memiliki kemampuan berpikir di atas rata-rata.
Munir adalah lulusan SMA 1 Garut yang saat ini menjadi sekolah favorit di Garut dan mencetak lulusan terbaik.
"Dia orangnya cerdas, sangat cerdas dulu lulusan SMA 1 Garut. Kita tahu pada masa itu sekolahnya merupakan sekolah terbaik," jelas dia, Selasa (25/1/2022).
Baca juga: Pembakar Gedung SMPN 1 Cikelet Garut Ternyata Mantan Guru Honorer
IKIP Bandung sekarang menjadi Universitas Pendidikan Indonesia.