Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Digeruduk Massa, Guru Ngaji yang Diduga Cabuli Muridnya Ditangkap

Kompas.com - 20/01/2022, 23:10 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Khairina

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Bogor, menangkap oknum guru ngaji yang diduga mencabuli lima muridnya di Desa Situ Daun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Guru ngaji berinisial ES (54) ini tengah diperiksa oleh pihak kepolisian.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo DC Tarigan mengatakan bahwa laporan dugaan pencabulan tersebut sudah diterimanya.

"(pelaku sudah diamankan) benar, laporan juga sudah diterima," kata Siswo saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (20/1/2022).

Baca juga: Guru Ngaji di Bogor Diduga Cabuli 5 Muridnya

Siswo menyampaikan bahwa sampai saat ini pihaknya masih belum mengetahui hasil dari pemeriksaan terhadap ES.

Yang jelas, tegas dia, ES sudah diamankan atas dugaan pencabulan terhadap anak usia 9-11 tahun.

"Masih proses, mohon waktunya, nanti hasilnya bakal disampaikan," singkat dia.

Sebelumnya diberitakan, seorang guru ngaji berinisial ES (54) diduga telah mencabuli lima muridnya di Desa Situ Daun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kepala Desa (Kades) Situ Daun, Muhamad Jai mengatakan bahwa kasus ini terungkap berawal dari adanya keluhan seorang murid atau korban kepada orangtuanya.

"Kasus ini terungkap karena awalnya ada keluhan (sakit) dari salah satu anak, kemudian curhat ke ortunya," kata Jai saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/1/2022).

Baca juga: Seorang Ayah di Bojonegoro Tega Cabuli Anak Tirinya hingga 5 Kali

Mendengar pengakuan anaknya, orangtua tersebut langsung melaporkannya ke pihak Rukun Tetangga (RT) setempat. Rupanya, dari laporan itu, terdapat lima anak yang juga mendapat perlakuan sama di tempat mereka belajar mengaji.

Warga yang mendengar kabar itu pun berbondong-bondong mendatangi rumah ES pada Rabu (19/1/2022) malam. Mereka geram hingga sempat merusak rumah guru ngaji tersebut.

"Kejadiannya baru ini, sempat digeruduk massa dan alhamdulillah tidak sempat terjadi pemukulan," ujar Jai.

Jai menyebutkan bahwa ES telah mencabuli lima orang muridnya yang rata-rata perempuan berusia 9-11 tahun di rumahnya atau tempatnya mengajar ngaji.

"Pengakuan guru ngajinya pasti membantah, tapi kan keterangan santrinya walaupun belum terlalu jauh tapi mungkin masuk kategori pelecehan," ungkapnya.

Hingga kini, kata Jai, sejumlah orangtua telah melaporkan kasus ini ke Polres Bogor. Polisi juga sudah mengamankan ES untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Kalau yang sudah melapor 5 orang, jadi kronologisnya itu berdasarkan laporan para ortu korban bahwa ada pelecehanlah oleh seorang ustaz terhadap beberapa anak. Nah, sekarang semua sudah diserahkan ke kepolisian," jelas Jai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com