Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Vaksin Covid-19 di Jateng Kedaluwarsa, Ini Perintah Ganjar

Kompas.com - 14/01/2022, 20:22 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan kepada seluruh daerah untuk menginput data vaksinasi ke aplikasi Smile.

Hal ini dilakukan agar ke depan tak lagi ditemukan kasus ribuan stok vaksin yang kedaluwarsa.

“Kemarin sudah dilaporkan ke kita ada yang telat memasukkan ke aplikasi Smile, jadi sebenarnya sudah habis, tapi memang ada yang belum habis. Maka kami minta per hari ini semua diklafirikasi semua, ini sudah habis bener atau belum tercatat,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Jumat (14/1/2022).

Baca juga: Gibran Bakal Mintakan Vaksin dari Kabupaten/Kota yang Hampir Kedaluwarsa untuk Booster di Solo

Hingga 13 Januari 2022, Ganjar menyebut ada sebanyak 4.350 dosis vaksin di delapan daerah telah kedaluwarsa.

Rinciannya di Brebes 120 dosis, Jepara 10 dosis, Klaten 20 dosis, Magelang 350 dosis, Pemalang 2.270 dosis, Purworejo 1.290, Tegal 40 dosis, dan Salatiga 250 dosis.

“Ini sudah ada yang konfirmasi umpama yang Purworejo, fisiknya sudah selesai tapi update di Smile belum. Saya minta ditanyakan satu-satu. Jangan sampai banyak-banyak yang kedaluwarsa, jangan sampai puluhan ribu,” tegasnya.

Ganjar pun telah berkomunikasi dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terkait kelayakan vaksin tersebut.

“Vaksin sudah dikumpulkan, kita minta ke BPOM apakah kalau tanggal kedaluwarsa pada tanggal itu itu betul-betul vaksin tidak bisa digunakan apakah masih ada jeda,” katanya.

Baca juga: Tiap Pekan 4.000 Dosis Vaksin Covid-19 di DIY Masuk Masa Kedaluwarsa

Ganjar mengatakan, jika BPOM menyebut stok tersebut masih bisa digunakan maka akan digunakan untuk vaksinasi booster.

“Kalau masih ada jeda kita manfaatkan, toh sekarang ada kebijakan boosting, kita bisa boosting buat yang lain. Eman-eman kalau tidak,” ujarnya.

Ganjar mengingatkan ada vaksin yang akan kedaluwarsa pada 15 dan 30 Januari di sejumlah daerah.

“Kita sudah cek langsung ke sana agar semua menyiapkan betul untuk dikebut. (Dinkes) masih mendata. kemarin sudah ada informasi ke saya, saya minta klarifikasi, kalau tidak jangan-jangan ada problem input data,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Regional
Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Regional
Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Regional
Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Regional
Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat 'Take Off' Cuacanya Normal

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat "Take Off" Cuacanya Normal

Regional
Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Regional
Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com