Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Natal dan Tahun Baru, Polisi Antisipasi Teror dan Sweeping Ormas

Kompas.com - 22/12/2021, 17:16 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Polisi mengantisipasi berbagai ancaman seperti serangan teror selama periode Natal dan Tahun Baru 2021.

Hal tersebut disampaikan Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak dalam rapat koordinasi lintas sektoral Solo Raya di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (22/12/2021).

Baca juga: 4 Tempat Wisata Kota Bandung yang Tutup Saat Natal dan Tahun Baru 2022

"Bahwa bahaya ancaman teror masih ada. Dan ini bukan menakut-nakuti," kata Ade.

Selain itu, lanjut Ade pihaknya juga mengantisipasi aksi sweeping yang dilakukan organisasi kemasyarakatan (ormas).

Termasuk sweeping terhadap atribut Natal di mal atau pusat perbelanjaan.

"Termasuk sweeping kita juga akan kita antisipasi oleh teman-teman jajaran Solo Raya. Bahwa tidak ada satupun ormas yang berusaha meletakkan dirinya di atas negara. Kita akan hadir menegakkan aturan yang ada," kata mantan Kapolres Karanganyar tersebut.

"Kita akan berjibaku untuk meluruskan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," sambung dia.

Di sisi lain, pihaknya akan menerbitkan stiker terhadap para pemudik yang masuk ke wilayah Solo Raya selama periode Natal dan Tahun Baru 2022.

"Jadi pendataannya berkisar antara indentitas pemudik sampai kapan termasuk hasil pengecekan tiga syarat administrasi pemudik," kata dia.

Menurut dia pemudik yang masuk ke wilayah Solo Raya akan dicek protokol kesehatannya secara acak di pos pengamanan yang didirikan di setiap wilayah.

Pemeriksaan itu meliputi surat keterangan mudik, hasil negatif dari tes swab antigen atau PCR maupun vaksinasi hingga dosis kedua.

"Semua pospam yang kita dirikan sudah dilengkapi dengan QR code PeduliLindingi," terang Ade.

Baca juga: Jamin Stok Bahan Pokok Aman Jelang Natal dan Tahun Baru, Bupati Kediri: Harga Relatif Stabil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com