Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenalkan Rempah-rempah ke Generasi Muda, Sido Muncul Bakal Bangun Pusat Riset dan Museum Jamu di Semarang

Kompas.com - 18/12/2021, 16:08 WIB
Riska Farasonalia,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk bakal membangun riset center dan museum jamu di kawasan pabrik Sido Muncul, Semarang, Jawa Tengah.

Proyek senilai ratusan miliar rupiah itu bertujuan meneliti keanekaragaman hayati di Indonesia yang kaya akan rempah-rempah, dan mengedukasi generasi muda tentang sejarah jamu.

Rencananya, pembangunan proyek di atas tanah seluas 5 hektar ini ditargetkan akan rampung pada 2023.

Baca juga: Punya Bisnis Model Kuat dan Jangkauan Luas, Unilever dan Sido Muncul Bergabung dengan GudangAda

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, ide membangun museum dan pusat penelitian atau research center ini tercetus sejak 10 tahun silam.

"Tapi karena suatu hal kemudian dibatalkan. Baru sekarang terlaksana. Awalnya waktu ulang tahun Sido Muncul ke-70 11 November kemarin. Karena desainnya berubah-ubah dan banyak ide akhirnya mundur," kata Irwan usai acara syukuran rencana pembangunan riset center dan museum jamu, Sabtu (18/12/2021).

Menurutnya, tujuan pembangunan research center yakni membudidayakan tanaman herbal seperti rempah-rempah supaya dapat menghasilkan bibit yang unggul.

"Riset tentang tanaman herbal seperti benih jahe, temulawak perlu diriset disilang-silang untuk dapat bibit unggul. Karena kami ingin supaya rempah-rempah dibudidayakan agar ketemu bibit unggul," ujarnya.

Pihaknya melibatkan para peneliti dan berkokaborasi dengan perguruan tinggi atau lembaga swadaya masyarakat untuk mengembangkan ide tersebut.

"Perlu kerja sama dengan perguruan tinggi, para peneliti untuk mengembangkan tanaman renpah supaya jadi satu komoditi ekspor," ucapnya.

Baca juga: Sambut HUT ke-12 RSUD Suradadi, Sido Muncul Fasilitasi Operasi Bibir Sumbing 30 Orang

Sedangkan tujuan dibangunnya museum yakni untuk mengenalkan kepada generasi muda tentang sejarah jamu yang pertama kali di Semarang.

"Sejarah jamu yang pertama saya kenal jamu Nyonya Item tahun 1825 di Semarang. Kami sedang mencari bahan-bahan untuk museum jamu. Supaya generasi milenial bisa kesini untuk mengenal jamu yang punya sejarah panjang di Indonesia," ungkapnya.

Di samping itu, adanya research center dan museum jamu ini juga dapat menambah daya tarik wisata di Semarang, Jawa Tengah.

Nantinya, pusat penelitian dan museum jamu tersebut akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas lain.

Di antaranya kebun binatang atau tempat konservasi hewan, tempat belanja, food court, tempat bermain anak, dan tempat pertemuan.

"Tempat ini menjadi wisata edukasi. Sebelum pandemi yang datang ada sekitar 8.000 orang. Harapannya supaya bisa 40.000 orang," ucapnya.

Baca juga: Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru, Sido Muncul Salurkan Produk Senilai Rp 210 Juta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Regional
Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Regional
Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Regional
Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Regional
Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Regional
7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

Regional
Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncengan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncengan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Regional
Diguyur Hujan Deras, Jalan Protokol di Nunukan Selatan Longsor

Diguyur Hujan Deras, Jalan Protokol di Nunukan Selatan Longsor

Regional
Peredaran Uang Palsu di Serang Terbongkar di Warung Madura

Peredaran Uang Palsu di Serang Terbongkar di Warung Madura

Regional
Alasan PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Maju Jadi Cagub Jateng

Alasan PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Maju Jadi Cagub Jateng

Regional
Ini Upaya Pj Gubernur Sumsel Kembalikan Status Bandara SMB II Palembang Jadi Bandara Internasional

Ini Upaya Pj Gubernur Sumsel Kembalikan Status Bandara SMB II Palembang Jadi Bandara Internasional

Regional
Jatuh Terpeleset dari Kapal, ABK Asal Brebes Tewas Tenggelam di Laut Jawa

Jatuh Terpeleset dari Kapal, ABK Asal Brebes Tewas Tenggelam di Laut Jawa

Regional
Warga Ende yang Hilang Diterkam Buaya Ditemukan Tewas

Warga Ende yang Hilang Diterkam Buaya Ditemukan Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com