Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot di Makassar Turunkan Paksa Penumpang Bus Mamminasata

Kompas.com - 17/12/2021, 10:36 WIB
Hendra Cipto,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Sejumlah pengemudi mobil angkutan kota (angkot) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menurunkan secara paksa penumpang Bus Makassar-Maros-Sungguminasa-Takalar (Mamminasata).

Tindakan itu dilakukan lantaran tuntutan mereka soal Bus Mamminasata tidak dipenuhi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Mereka menilai bus itu menyerobot trayek mobil angkot.

Baca juga: Sopir Pete-pete di Makassar Demo, Protes Beroperasinya Bus Trans Mamminasata

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Kadiskominfo-SP), Amson Padolo membenarkan adanya aksi sopir angkot yang menurunkan paksa penumpang Bus Mamminasata.

“Memang ada aksi penurunan penumpang Bus Mamminasata, tapi itu hanya oknum saja. Kita pun akan komunikasi ulang dengan sopir angkot untuk mencari solusi,” kata Amson saat dikonfirmasi, Jumat (17/12/2021).

Amson mengaku, sebelum pengoperasian Bus Mamminasata ini telah terjadi kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Sulsel dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda).

Namun belakangan, adanya sopir angkor yang menolak beroperasinya Bus Mamminasata tersebut.

“Saya belum tahu apa yang membuat para sopir angkot ini menolak, karena sebelumnya kita sudah ada kesepakatan dengan Organda. Nanti kita akan bicarakan kembali dengan mereka semuanya,” tandasnya.

Baca juga: 3 Pengantar Jenazah yang Rusak Mobil Dosen di Makassar Jadi Tersangka, Terancam 5 Tahun Penjara

Diketahui, sopir angkot di Kota Makassar ramai-ramai menolak beroperasinya Bus Mamminasata sejak 2 pekan terakhir.

Bahkan, para sopir angkot ini pun beberapa kali melakukan aksi demonstrasi. Mereka menilai, Bus Mamminasata mengambil trayek yang telah dilalui oleh angkot.

Harusnya, Bus Mamminasata beroperasi tidak pada trayek yang telah menjadi trayek angkot di Kota Makassar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com