KOMPAS.com - LS (24), warga Desa Margo Mulyo, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung diamankan polisi karena membunuh anak tirinya, TP yang berusia 2 tahun.
Ia tega melakukan hal tersebut karena kesal sang suami, DW tak mau pisah rumah dengan orangtuanya.
Pembunuhan terjadi di rumah kontrakan pada Sabtu (13/11/2021) malam.
Baca juga: Kesal pada Suami, Ibu Muda Bunuh Anak Tiri Usia 2 Tahun
Saat itu suami pelaku yang berprofesi sebagai sopir sedang bekerja mengantar barang. Sementara itu pelaku di rumah bersama anak tiri dan anak kandungnya.
Sebelum pembunuhan terjadi, TP bermain mobil-mobilan dengan KV, anak kandung pelaku yang masih balita. Saat itu pelaku melihat TP merebut mainan yang dipegang oleh korban.
Melihat hal tersebut, pelaku mendorong korban hingga kepalanya terbentur tembok hingga jatuh ke lantai.
Baca juga: Seorang Ayah Bunuh Anak Usia 4 Tahun, Ini Penyebabnya
Tak lama kemudian korban kejang-kejang. Karena panik, LS pun berniat membunuh TP. Ia kemudian membekap mulut dan hidung korban selama 20 menit dengan telapak tangan.
Bocah 2 tahun itu pun tewas di tangan ibu tirinya.
"Tersangka membekap mulut dan hidung korban selama 20 menit hingga korban tidak bernyawa," kata Kapolres Tulang Bawang Barat AKBP Sunhot P Silalahi.
Baca juga: Ayah Bunuh Anak Kandung Usia 18 Bulan, Istri Siri: Dia Memang Selalu Kasar
Ia kemudian mengganjal tubuh korban dengan guling warga merah. Pelaku melakukan hal tersebut agar ayah korban tak tahu anaknya telah meninggal dunia.
Setelah itu pelaku membersihkan telapak tangannya yang terkena darah dari mulut korban di kamar mandi.
Tengah malam, ayah korban yang pulang dari kerja melihat anaknya dalam posisi tidur. Ia tak tahu jika TP sudah tewas dibunuh oleh istrinya.
Baca juga: Sate Takjil yang Bunuh Anak Ojol Mengandung Potasium Sianida
"Saat pulang dia melihat anaknya memang dalam posisi tidur di kasur dalam kamar. Karena sudah malam, lalu dia pun istirahat," kata Sunhot.
Keesokan paginya, Dwi kaget melihat anaknya tak kunjung bangun dan saat dicek badannya sudah kaku.