LUMAJANG, KOMPAS.com – Sejumlah orang masih dinyatakan hilang setelah peristiwa letusan Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021).
Tak terkecuali keluarga Devany Ramadhani, warga Dusun Kebonagung, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Tujuh orang keluarganya hilang dan hanya tiga orang yang telah ditemukan.
“Saat kejadian letusan Gunung Semeru itu, saya masih di Jember,” kata dia pada Kompas.com via telepon Selasa (14/12/2021).
Baca juga: Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru Diperpanjang, Tim SAR Sisir 30 Titik
Sewaktu Semeru meletus, dia tidak pulang ke Lumajang karena masih ada kegiatan di kampusnya, Universitas Jember.
Mendapat kabar Gunung Semeru erupsi, Devany ikut merasa panik.
Dia meminta keluarganya langsung mengungsi di rumah saudaranya yang ada di Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember.
Namun, saat keluarga tiba di Jember, ada anggota keluarganya yang hilang dan tidak ditemukan.
“Saya sama keluarga berangkat lagi ke Lumajang Minggu Subuhnya,” tutur dia.
Baca juga: Korban Erupsi Semeru Bakal Dapat Lahan 100 Meter Persegi di Tempat Relokasi
Dia mulai mencari tujuh orang keluarganya yang hilang. Mulai dari dua sepupunya hingga pamannya. Namun, upaya pencarian itu tidak berhasil.
Setelah itu, Devany dan keluarganya menempati posko pengungsian selama lima hari.
Sebab, BNPB menetapkan siaga waspada. Dia pun tinggal di tempat tersebut sambil menunggu keadaan membaik.