SURABAYA, KOMPAS.com - Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menerjunkan 11 ekor anjing pelacak untuk membantu proses pencarian korban hilang akibat bencana awan panas Gunung Semeru.
11 ekor anjing dari Unit Satwa K-9 itu sudah mulai bekerja sejak hari pertama operasi pencarian digelar, yakni pada Minggu (5/12/2021) atau sehari setelah terjadi bencana awan panas.
Tiga dari 11 ekor anjing itu bernama lupita, kimmy dan sola. Mereka akan terus diterjunkan selama proses pencarian berlangsung.
Baca juga: Korban Erupsi Semeru Bakal Dapat Lahan 100 Meter Persegi di Tempat Relokasi
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Gatot Repli Handoko mengatakan, 11 anjing pelacak itu berasal dari Baharkam Mabes Polri sebanyak lima ekor, dari Polda Jatim empat ekor dan dari Polresta Malang Kota sebanyak dua ekor.
"Kita siap menambah unit satwa dari Polres jajaran jika memang diperlukan. Polri siap membantu sesuai intruksi Kapolri dalam Operasi Aman Nusa," kata Gatot, Selasa (14/12/2021).
Bantu Temukan 13 Jenazah Korban
Hingga Senin (13/12/2021), anjing pelacak itu berhasil melacak keberadaan 13 lokasi jenazah korban yang terpendam lumpur di dua area pencarian. Yakni di Curah Kobokan dan di Kampung Renteng.
"Temuan itu bersumber dari 25 titik aroma yang diendus anjing pelacak, dan menjadi petunjuk tim SAR gabungan mengerahkan alat berat dan melakukan penggalian titik lokasi," jelasnya.
Gatot memastikan kondisi unit anjing pelacak di lokasi bencana dalam kondisi prima meski bekerja di medan yang luas dengan cuaca yang tidak menentu.
"Tim menyediakan porsi asupan makanan dan minuman lebih untuk unit satwa plus vitamin agar para satwa tetap sehat dan bugar," katanya.