SURABAYA, KOMPAS.com - PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) kembali memastikan tidak ada kebocoran akibat aksi kejahatan siber yang menyasar sistem aplikasi pendukung data nasabah.
"Data penting nasabah dari NIK (nomor induk kependudukan), nama ibu kandung hingga tanggal lahir dipastikan aman," kata Direktur TI & Operasi Bank Jatim Tonny Prasetyo kepada wartawan, Jumat (29/10/2021).
Bank Jatim sudah melaporkan masalah itu kepada sejumlah pihak, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Polri.
"Saat ini kami sedang menunggu hasil digital forensik dari tim konsultan," ujarnya.
Hasil penelusuran awal mengindikasikan, pelaku kejahatan siber melakukan intrusi pada sistem aplikasi pendukung, bukan pada core system Bank Jatim.
"Jadi data penting nasabah masih aman. Nasabah Bank Jatim tidak perlu panik," terangnya.
Baca juga: Terdakwa Kasus Jual Beli Plasma Konvalesen Ternyata Anak Mantan Ketua DPRD Surabaya
Sebelumnya dikabarkan, setelah ramai database KPAI bocor dan dijual ke forum hacker, nasib serupa juga menimpa Bank Jatim. Ada ratusan data nasabah yang bocor dan dijual seharga Rp 3,5 miliar.
Menurut penelusuran Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha, data nasabah Bank Jatim dijual oleh akun dengan username bl4ckt0r seharga US$ 250.000 atau sekitar Rp 3,5 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.