Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YouTuber Asal Bali Yudist Ardhana: Content Creator Harus Tahu Etika (Bagian 2)

Kompas.com - 26/10/2021, 05:45 WIB
Ach Fawaidi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Yudist Ardhana merupakan YouTuber kondang Pulau Dewata. Merintis channel YouTube sejak Januari 2016, ia telah memiliki lebih dari 10 juta subscriber.

Jejaknya dalam pembuatan content digital pun cukup mentereng. Misalnya, ia pernah berkolaborasi dengan Raffi Ahmad, Baim Wong, Ria Ricis, Demian Aditya, hingga Merry Riana.

Selama lebih dari lima tahun berkarir di industri YouTube, pria kelahiran 13 Oktober 1987 di Denpasar itu mengaku selalu mengedepankan etika dalam setiap konten yang diproduksi.

"Sebagai content creator harus tahu etika. Etika sangat penting, karena setelah semakin banyak followers dan subscriber-nya justru tanggung jawabnya semakin besar," kata Yudist saat berbincang dengan Kompas.com di Denpasar, Senin (25/10/2021).

Yudist menyoroti konten prank sampah yang sempat viral pada Mei 2020. Konten itu, berisi tentang seseorang berpura-pura membagikan bingkisan sembako yang ternyata di dalamnya berisi batu dan sampah.

Model konten semacam itu, kata Yudist, tak seharusnya dibuat. Apalagi, jika tujuannya hanya untuk mendapatkan subscriber.

"Jadi itu sempat viral ada orang yang bagi-bagi semabako tapi pas dibuka isinya sampah dan itu dikontenkan, itu salah menurut saya," kata dia.

Yudist selalu mempertimbangkan banyak hal jika akan membuat konten.

Baca juga: Yudist Ardhana, dari Magician hingga Sukses Jadi YouTuber Pulau Dewata (Bagian 1)

 

Bahkan sebelum konten itu diupload di kanal YouTube miliknya, ia bersama tim manajemen selalu berdiskusi tentang kemungkinan dampaknya.

"Apakah akan ada pihak-pihak yang dirugikan atau tidak. Jadi memang harus hati-hati dalam berkonten. Jangan sampai berkonten yang menyinggung orang," terangnya.

Ia mengaku, beberapa kali sempat dikomplain terkait konten yang dibuat. Bahkan, sejumlah konten yang ia tayangkan, terpaksa harus diedit ulang dengan cara blur online, cuting online, hingga di-private agar tak bisa diakses masyarakat luas.

Meski tak berdampak jauh terhadap perjalanan karirnya sebagai YouTuber, komplain itu dijadikan sebagai pelajaran agar lebih baik dalam berkarya.

"tapi kalau sekarang sudah enggak, kan konten kita sekarang fun, lebih banyak main, traveling," tuturnya.

Yudist mendorong anak muda yang akan terjun ke dunia digital untuk membuat konten yang positif. Menurutnya, ada tiga konten yang bisa dipilih, di antaranya konten hiburan, berita, dan edukasi.

Ketiga konten itu harus dibarengi dengan etika agar konten yang dibuat bisa lebih berkualitas.

"Kalau untuk teman teman yang menjadi konten creator, ya pesan berkontenlah yang positif. Positif itu ada tiga, hiburan, berita, edukasi, dan semua harus tahu etika," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Regional
Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Regional
Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Regional
Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Regional
Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Regional
Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com