Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Orang Dalam 1 Keluarga Positif Covid-19, Dinkes Kota Blitar: Masih Aman di Level 1

Kompas.com - 25/10/2021, 17:39 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Satgas Covid-19 Kota Blitar mengumumkan enam kasus positif baru pada Minggu (24/10/2021), tambahan tertinggi sejak Kota Blitar ditetapkan sebagai daerah uji coba pemberlakuan pemabatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level satu, tiga pekan lalu.

Ternyata, enam kasus positif Covid-19 tersebut berasal dari satu keluarga.

"Enam itu dari satu keluarga di Kecamatan Sukorejo," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Didik Djumianto saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (25/10/2021).

Menurut Didik, enam orang tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 dengan tanpa gejala hingga ringan.

Baca juga: Peternak Ayam Histeris Tak Bisa Temui Risma, Pejabat Kota Blitar: Tolong Hormati Makam Bung Karno!

Didik membenarkan kemunculan enam kasus Covid-19 tersebut merupakan yang tertinggi dalam tiga pekan terakhir.

Namun, kata Didik, situasi penularan Covid-19 Kota Blitar masih terkendali dan berada di batas aman PPKM level 1.

"Jumlah kasus tersebut masih aman dalam (PPKM) level 1," kata Didik.

Saat ini, Pemkot Blitar melakukan pelacakan (tracing) atas kasus yang berasal dari klaster keluarga itu.

"Untuk tracing masih terus berlanjut," ujarnya.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan pihaknya, kata Didik, diduga terjadinya penularan Covid-19 di keluarga tersebut berasal dari saudara mereka dari Kota Ambon, Maluku, yang baru-baru ini berkunjung ke Kota Blitar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Regional
3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

Regional
Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Regional
Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Regional
Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com