Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

33 Rumah Retak akibat Gempa Salatiga dan Sekitarnya, Tenda Darurat Mulai Didirikan

Kompas.com - 25/10/2021, 16:31 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Sedikitnya ada 33 rumah warga rusak akibat gempa di wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (23/10/2021).

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatakan, hingga saat ini belum menerima laporan adanya tempat ibadah mengalami kerusakan.

"Tapi itu kerusakan ringan, retak rambut karena memang sangat kecil. Kalau konstruksi rumah kuat, maka aman karena gempa ini karakternya magnitudo rendah dan dangkal," ujar Heru kepada wartawan, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Rumah Retak karena Gempa Swarm, Warga Ambarawa Pilih Tidur di Tenda

Heru menambahkan, pemerintah kabupaten Semarang mulai membangun tiga tenda darurat sebagai hunian sementara untuk warga.

"Satu di kantor BPBD sebagai posko induk, posko pendukung di halaman RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa, dan posko di Rowobajul Pojoksari," jelasnya.

Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen. Pol. Ahmad Luthfi mengatakan warga yang berada di tenda tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

"Saya minta tetap disiplin protokol kesehatan, meski warga sudah vaksin juga dua kali. Kabid Dokkes Polri akan selalu koordinasi dengan Dinkes dan TNI untuk menjamin kesehatan warga. Dapur umum juga kita siapkan," ucapnya.

Baca juga: Gempa Susulan di Salatiga dan Sekitarnya Terus Terjadi, Warga Dirikan Tenda dan Aktifkan Ronda

Luthfi menambahkan, warga yang berada di tenda bukan karena rumahnya rusak. Tapi karena mereka takut akan adanya gempa susulan.

"Jadi mereka memilih di tenda. Untuk yang di tenda kita beri pendampingan trauma healing, baik untuk ibu-ibu juga anak-anak," ungkapnya. Ditambahkan, warga yang berada di tenda ada sekitar 200 orang dewasa dan 80 anak-anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com