Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melawan Mitos, Petugas Kunjungi Kampung Pitu Pacitan, Gelar Vaksinasi Covid-19 di Rumah Warga

Kompas.com - 07/10/2021, 08:46 WIB
Slamet Widodo,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PACITAN, KOMPAS.com - Sejumlah mitos yang beredar tentang Kampung Pitu, Desa temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, membuat wilayah itu seolah terpinggirkan.

Sesuai namanya, kampung itu hanya berpenghuni tujuh kepala keluarga. Ketujuh kepala keluarga itu masih dalam satu ikatan keluarga atau keturunan.

Karena terpinggirkan akibat mitos yang beredar, warga Kampung Pitu kesulitan mengakses program vaksinasi Covid-19. Untuk menerobos mitos itu, TNI dan Polri bersama tim medis melakukan vaksinasi bagi warga kampung itu.

“Kami sudah komunikasi langsung dengan tokoh kampung Pitu, dan diizinkan serta dibimbing untuk memberikan vaksinasi,” kata Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono di kawasan Kampung Pitu, Rabu (6/10/2021).

Para vaksinator dari urusan kesehatan Polres Pacitan berjalan kaki menuju Kampung Pitu di Desa Temon, Kecamatan Arjosari.

Medan yang sulit menuju kampung itu membuat petugas terpaksa berjalan kaki karena kendaraan roda empat tak bisa lewat.

Warga Kampung Pitu terlihat senang melihat kehadiran petugas yang menggelar vaksinasi di kampung itu. Sejumlah warga kampung pun menyambut hangat kedatangan tim vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Truk Tabrak Pohon di Pacitan, Kondisi Sopir Kritis Terjepit Bodi Kendaraan

Sebanyak 25 warga di Kampung Pitu pun mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama. Petugas memberikan pelayanan secara door to door mendatangi rumah penduduk.

Selain vaksinasi, polisi juga memberikan bantuan kepada warga Kampung Pitu.

“Niat kita baik untuk datang ke kampung ini. Tentunya melalui komunikasi lebih dahulu dengan berbagai tokoh dan ulama,” terang AKBP Wiwit Ari.

Warga Kampung Pitu menyambut hangat polisi dan petugas medis karena kampung itu minim mendapat perhatian, khususnya dalam program percepatan penanggulangan Covid-19. Apalagi, lokasi kampung itu terpencil dari pusat pemerintahan desa.

Belum lagi mitos yang beredar tentang kampung tersebut. Banyak masyarakat percaya, orang yang mendatangi Kampung Pitu akan ketiban sial. Ada kepercayaan, para pejabat yang datang ke kampung itu akan turun pangkat.

“Berarti, petugas, pejabat tidak masuk kampung ini karena takut,” ujar AKBP Wiwit Ari.

Uniknya, kampung itu hanya dihuni tujuh kepala keluarga yang merupakan keturunan tokoh penyebar Islam di wilayah itu. Terlepas dari mitos yang beredar, warga berharap Kampung Pitu mendapat perhatian pemerintah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com