Salin Artikel

Melawan Mitos, Petugas Kunjungi Kampung Pitu Pacitan, Gelar Vaksinasi Covid-19 di Rumah Warga

Sesuai namanya, kampung itu hanya berpenghuni tujuh kepala keluarga. Ketujuh kepala keluarga itu masih dalam satu ikatan keluarga atau keturunan.

Karena terpinggirkan akibat mitos yang beredar, warga Kampung Pitu kesulitan mengakses program vaksinasi Covid-19. Untuk menerobos mitos itu, TNI dan Polri bersama tim medis melakukan vaksinasi bagi warga kampung itu.

“Kami sudah komunikasi langsung dengan tokoh kampung Pitu, dan diizinkan serta dibimbing untuk memberikan vaksinasi,” kata Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono di kawasan Kampung Pitu, Rabu (6/10/2021).

Para vaksinator dari urusan kesehatan Polres Pacitan berjalan kaki menuju Kampung Pitu di Desa Temon, Kecamatan Arjosari.

Medan yang sulit menuju kampung itu membuat petugas terpaksa berjalan kaki karena kendaraan roda empat tak bisa lewat.

Warga Kampung Pitu terlihat senang melihat kehadiran petugas yang menggelar vaksinasi di kampung itu. Sejumlah warga kampung pun menyambut hangat kedatangan tim vaksinasi Covid-19.

Sebanyak 25 warga di Kampung Pitu pun mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama. Petugas memberikan pelayanan secara door to door mendatangi rumah penduduk.

Selain vaksinasi, polisi juga memberikan bantuan kepada warga Kampung Pitu.

“Niat kita baik untuk datang ke kampung ini. Tentunya melalui komunikasi lebih dahulu dengan berbagai tokoh dan ulama,” terang AKBP Wiwit Ari.

Warga Kampung Pitu menyambut hangat polisi dan petugas medis karena kampung itu minim mendapat perhatian, khususnya dalam program percepatan penanggulangan Covid-19. Apalagi, lokasi kampung itu terpencil dari pusat pemerintahan desa.

Belum lagi mitos yang beredar tentang kampung tersebut. Banyak masyarakat percaya, orang yang mendatangi Kampung Pitu akan ketiban sial. Ada kepercayaan, para pejabat yang datang ke kampung itu akan turun pangkat.

“Berarti, petugas, pejabat tidak masuk kampung ini karena takut,” ujar AKBP Wiwit Ari.

Uniknya, kampung itu hanya dihuni tujuh kepala keluarga yang merupakan keturunan tokoh penyebar Islam di wilayah itu. Terlepas dari mitos yang beredar, warga berharap Kampung Pitu mendapat perhatian pemerintah.


Kapolres Pacitan mengaku mengetahui kondisi kampung itu terpencil dari video yang viral di media sosial. Tayangan itu menggambarkan situasi dan mitos Kampung Pitu.

“Berawal tayangan dari media sosial yang menggambarkan di situ (Kampung Pitu) banyak mitos, mitos kalau lebih dari tujuh KK akan ada masalah, mitos kalau petugas masuk akan kena masalah, dan betapa termarginalkannya kampung ini,” ujar AKBP Wiwit Ari.

Setelah melihat video itu, Wiwit memerintahkan anggotanya mengecek vaksinasi Covid-19 di kampung itu. Setelah diperiksa, ternyata seluruh warga kampung itu belum mendapatkan vaksin.

“Ya sudah kita ke sana,” ujar AKBP Wiwit.

Harapan kepala desa

Sementara itu, Kepala Desa Temon Jamiyatin mengatakan, wilayah yang dipimpinnya sangat luas. Desa itu juga memiliki penduduk terbanyak di Kecamatan Arjosari.

Selain itu, geografis desa yang berada di wilayah pegunungan, membuat penyetaraan dengan desa lain dinilai kurang.

“Apabila membandingkan dengan desa lain, saya akui kurang,” kata Jamiyatin di Kampung Pitu.

Jamiyatin berharap, masuknya petugas dari Polres Pacitan dan anggota Kodim 0801 Pacitan melaukan vaksinasi di kampung itu, membuat kondisi berubah.

“Seperti harapan penduduk sini (Kampung Pitu) agar lebih sejahtera seperti desa lain,” ujar Jamiyatin.

Terkait kondisi kampung yang terpencil, Jamiyatin menilai, tak hanya Kampung Pitu yang mengalami kondisi itu. Masih ada satu rukun tetangga (RT) yang terpencil karena terletak di wilayah pegunungan dan sulit dijangkau.

Selain itu, warga yang bukan penduduk asli desa tersebut juga takut mendatangi Kampung Pitu karena mitos yang beredar di masyarakat.

“Karena ada mitos keterpencilan seolah menjadi ketakutan untuk terjun langsung,” ujar Jamiyatin.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/07/084609578/melawan-mitos-petugas-kunjungi-kampung-pitu-pacitan-gelar-vaksinasi-covid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke