Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Coretan Desakan Mundur, Wali Kota Malang: Sudah Sering Saya Di-bully, Tapi Jangan di Fasilitas Umum

Kompas.com - 01/10/2021, 17:08 WIB
Andi Hartik,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Malang Sutiaji mengaku tak mempermasalahkan tulisan bernada protes yang mendesak dirinya mundur.

Namun Sutiaji menyayangkan karena protes itu disampaikan dengan coretan di fasilitas umum berupa tembok pagar rumah dinas dan ruas jalan umum.

"Sudah sering saya di-bully gitu. Tapi kalau bisa jangan corat-coret fasilitas umum," kata Sutiaji saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (1/10/2021).

Baca juga: Coretan Desak Wali Kota Malang Mundur Muncul di Aspal hingga Tembok, Satpol PP Cari Pelaku

Sebagai kepala daerah di sebuah negara demokrasi, Sutiaji menganggap wajar terhadap protes yang dilayakangkan kepadanya. 

Hanya saja ia meminta agar protes tersebut disampaikan melalui ruang yang semestinya.

"Saya menyayangkan kenapa ini fasilitas umum yang dicorat-coret," ucapnya.

Sutiaji belum mempertimbangkan untuk menempuh proses hukum terkait munculnya tulisan itu.

Sebelumnya diberitakan, tulisan bernada protes terhadap Sutiaji muncul di sejumlah fasilitas umum di Kota Malang, Jumat pagi.

Tulisan menggunakan cat semprot itu memuat kalimat 'Wali Kota Tewur, Mundur Ji!'.

Tewur merupakan bahasa walikan yang berarti 'ruwet'. Sedangkan Ji merujuk kepada Sutiaji.

Baca juga: Polda Jatim Ambil Alih Penanganan Perkara Gowes Wali Kota Malang

Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Malang, Rahmat Hidayat mengatakan, tulisan dengan kalimat yang sama didapati di empat titik lokasi, yakni di tembok pagar rumah dinas wali kota Malang, di permukaan ruas aspal perempatan ITN atau Jalan Veteran, perempatan Rajabali dan Jalan Basuki Rahmat.

Untuk tulisan yang berada di permukaan ruas jalan aspal berwarna putih, sedangkan tulisan yang ada di tembok rumah dinas berwarna hitam.

Semua tulisan itu saat ini sudah dihapus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com