SEMARANG, KOMPAS.com - Polisi menangkap komplotan perampok yang membobol mesin ATM Bank Jateng menggunakan alat las dan bor di sebuah minimarket di Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Komplotan tersebut ternyata juga melancarkan aksinya di tiga lokasi yang berbeda.
Di antaranya ATM Kantor Kas Bank Jateng di Godong, Purwodadi, ATM Bank Niaga di minimarket Mranggen, Demak dan ATM Bank BRI depan Samsat Ungaran, Kabupaten Semarang.
Baca juga: Mesin ATM di Minimarket Dibobol, Uang Rp 800 Juta dan Rokok Raib
Dari ATM Bank Jateng minimarket Gunungpati, Kota Semarang, mereka mengambil uang Rp 850 juta.
Sedangkan, di ATM Bank CIMB Niaga minimarket Mranggen, Demak, komplotan ini mendapat uang Rp 97.150.000.
Jika ditotal, uang yang mereka curi mencapai Rp. 947.150.000.
"Di Samsat Ungaran mereka gagal karena gas yang untuk ngelas habis. Kemudian di Godong mereka merasa ada yang melihat aksi mereka," Dirreskrimum Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro di Mapolda Jawa Tengah, Jumat (1/10/2021).
Djuhandani mengatakan, setelah diselidiki polisi, enam pelaku ditangkap pada 26 September 2021 di dua tempat berbeda yakni Banten dan Demak.
"Empat orang berada di Banten dan dua orang di Mranggen, Demak. Enam pelaku sudah kita tangkap lengkap. Dari enam pelaku tidak semua ikut di empat TKP. Hanya di TKP Mranggen yang ikut semua," jelasnya.
Baca juga: Petani Kopi Asal Sumsel Jadi Pencuri Spesialis Ganjal ATM, Pasang Stiker Call Center Palsu
Komplotan itu yakni Maskur warga Banten. Dia mendapat bagian Rp 13 juta karena berperan penyedia alat las, membobol tembok, dan mengawasi situasi.
Lalu Asep Maulana, warga Jawa Barat, mendapat bagian Rp 25 juta karena berperan membobol tembok dan merusak mesin ATM dengan las dan bor.
Kemudian, Munadjat, warga Grobogan, mendapat bagian Rp 23 juta. Dia berperan menentukan lokasi, driver dan mengawasi situasi.