Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juru Parkir Tempat Hiburan Malam Dikeroyok hingga Tewas, Berawal dari Selisih Paham

Kompas.com - 29/09/2021, 17:24 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pengeroyokan yang menewaskan seorang juru parkir tempat hiburan malam di Jalan Magelang, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, diduga berawal dari perselisihan paham.

"Penyebabnya selisih paham sama mereka. Ini adalah masalah pribadi," ujar Kapolres Sleman AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono, Rabu (29/09/2021).

Ada tiga orang yang terlibat dalam pengeroyokan itu. Ketiga sudah menyerahkan diri pada Selasa (28/9/2021), beberapa jam setelah pengeroyokan terjadi.

"(Pelaku) sudah usia dewasa kelahiran 92-93,"  sebut Wachyu.

Baca juga: 3 Pengeroyok Juru Parkir Tempat Hiburan Malam di Sleman hingga Tewas Serahkan Diri

Berdasarkan pengakuan pelaku kepada polisi, pengeroyokan dilakukan dalam keadaan sadar, tidak mabuk.  Juru parkir itu dipukul dengan tangan kosong.

Para pelaku juga mengaku tidak mengenal korbannya. 

Peristiwa pengeroyokan terhadap S (40) terjadi di area tempat hiburan malam daerah Jalan Magelang, Sinduadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman pada Selasa (28/09/2021) dini hari.

Korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.

Baca juga: Seorang Juru Parkir Tempat Hiburan Malam di Sleman Tewas Dianiaya 3 Orang

Namun korban yang merupakan juru parkir tersebut meninggal dunia di rumah sakit.

"Meninggal di rumah sakit jam 10 an. Di RSA UGM," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Regional
Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Denny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Denny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Regional
Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Regional
Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com