Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang World Superbike, NTB Butuh Tambahan 1,3 Juta Vaksin Covid-19

Kompas.com - 20/09/2021, 07:07 WIB
Idham Khalid,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta pemerintah pusat memberikan jatah vaksinasi prioritas bagi Kabupaten Lombok Tengah jelang perhelatan World Super Bike (WSBK) pada November mendatang

Sekda Provinsi NTB L Gita Ariadi mengungkapkan telah meminta pemerintah pusat untuk dropping vaksin ke Lombok Tengah sebanyak 1,3 juta vaksin demi memenuhi target 70 persen dari warga yang layak vaksin.

"Karena kita akan menghadapi WSBK dan MotoGP,  kami pemerintah provinsi dan kabupaten, khususnya Lombok Tengah, full support kepada Kapolda dan Danrem, sekitar 1,3 juta vaksin kita butuhkan," kata Gita usai apel apel gabungan Tim Vaksinator Dalam Rangka Percepatan laju vaksinasi Daerah pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Kabupaten Lombok Tengah, Minggu (19/9/2021).

Baca juga: Pantau Vaksinasi di Ponpes, Gubernur NTB Ingatkan Lombok Tengah Jadi Tuan Rumah World Super Bike dan MotoGP

Gita memastikan setiap vaksin yang diterima akan langsung dihabiskan untuk warga. Jika stok mulai menipis, pihaknya akan segera meminta ke Kementerian Kesehatan. 

"Tidak ada yang harus tertahan (vaksin), digunakan, digelontorkan, kemudian terlaporkan, kita segera mendapatkan support dengan target tenggat waktu 5 Oktober 2021," kata Gita.

Setelah target vaksinasi tercapai di Lombok Tengah, Gita menuturkan, vaksinasi akan mulai berpindah ke kabupaten/kota lain di NTB. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan NTB dr Lalu Hamzi Fikri menyebutkan, saat ini ada sekitar 61.000 lebih vaksin yang sudah diberikan untuk Kabupaten Lombok Tengah.

Disampaikan Fikri, ia pernah berkomunikasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk menyampaikan langsung jumlah kebutuhan vaksin di Lombok Tengah.

Baca juga: Jelang World Superbike di Sirkuit Mandalika, Kapolri Minta Vaksinasi di NTB Dipercepat

"Kami sudah mintakan langsung, khusus untuk Lombok Tengah sejumlah 1.344.015 dosis vaksin kepada pemerintah pusat, seperti Pak Luhut dan juga langsung kepada Kemenkes untuk support ini," kata Fikri.

Sementara untuk kabupaten/kota di NTB lainnya tetap berjalan seperti biasa sesuai jatah yang disediakan.

Kapolda NTB Irjen Pol Muhammad Iqbal menyampaikan agar pemerintah pusat bisa memprioritaskan NTB untuk pengiriman vaksin.

Pihaknya bersama Danrem 162/WB dan juga seluruh stakeholder  di NTB mengklaim siap menyalurkan 41.000 vaksin dalam sehari.

"Kami perintahkan selambat-lambatnya tanggal 5 Oktober, 70 persen herd immunity di Kabupaten Lombok Tengah insyaallah akan kita capai," kata Iqbal. 

Baca juga: Percepat Vaksinasi, Wagub Rohmi Minta Vaksin yang Tiba di NTB Langsung Dikirim ke Daerah

Disampaikan Iqbal bahwa ada 150 tim vaksinator yang akan tersebar di 139 desa di Lombok Tengah, terdiri dari anggota TNI, Polri, dan tenaga kesehatan dengan masing-masing tim beranggotakan tujuh orang.

"Kita sapa dengan santun dengan humanis dengan bahasa-bahasa kearifan lokal agar masyarakat menunjukkan partisipasi datang ke tempat lokasi vaksinasi," kata Iqbal.

Diketahui capaian vaksinasi di Lombok Tengah masih di angka 19,14 persen dari total penduduk yang layak menerima vaksin yakni 891.558 orang.

Artinya jumlah penduduk Lombok Tengah yang sudah divaksinasi baru 107.751 warga.

Sementara target warga yang harus tervaksinasi di Lombok Tengah adalah 70 persen seperti yang disyaratkan pemerintah pusat atau sebanyak 767.700 warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com