Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Abdul Halik Saksikan Langsung Ayahnya Dibunuh Anak Buah Westerling

Kompas.com - 15/08/2021, 08:10 WIB
Kontributor Bulukumba, Nurwahidah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BULUKUMBA, KOMPAS.com- Kekejaman Kapten Raymond Pierre Paul Westerling yang memimpin Legiun Ratu Adil di Sulawesi Selatan, akan terus membekas di benak Abdul Halik.

Laki-laki 84 tahun ini melihat langsung ayahnya dibantai bersama beberapa Pejuang Kemerdekaan Indonesia di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Peristiwa itu terjadi pada 1948, kala Abdul Halik masih berusia 11 tahun.

Baca juga: Kisah Amin Daud Korban Pembantaian Westerling: Tahanan Diikat, Diberondong Tembakan

Ayah Abdul Halik, Becce Betta, memang termasuk salah satu Pejuang Kemerdekaan yang sudah lama dicari tentara Belanda.

Saat tentara yang dipimpin Westerling tiba di Sulawesi Selatan, Becce Betta pun harus bersembunyi.

"Sembunyi di Bontosunggu jadi setiap pagi saya bawakan makanan. Namun ada mata-mata membongkar keberadaannya, akhirnya Belanda menangkap ayah pada hari Kamis, lalu memasukkan ke penjara Bulukumba," kata Abdul Halik kepada Kompas.com, Rabu (11/8/2021).

Kapten Raymond Westerling yang disebut terlibat dalam pembantaian di Sulawesi Selatan dan membentuk Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) yang menyerang Bandung pada 1950.Wikipedia Kapten Raymond Westerling yang disebut terlibat dalam pembantaian di Sulawesi Selatan dan membentuk Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) yang menyerang Bandung pada 1950.

Sehari setelah ayahnya ditangkap bersama pejuang lain, Abdul Halik mengingat pasukan Belanda memerintahkan warga berkumpul di kawasan Barabba, Bulukumba.

"Saya juga ikut ke lokasi. Ayah dan pejuang lainnya diikat pakai rantai di atas mobil lalu ditembak mati oleh Belanda," kata Abdul Halik.

Baca juga: Mengapa Jalan Ini Dinamai Korban 40.000 Jiwa?

Abdul Halik yang masih kecil terdiam saat melihat ayahnya ditembak. Dia hanya bisa menahan perih karena harus kehilangan ayah untuk selamanya.

Tidak hanya terhadap ayahnya, Abdul Halik juga beberapa kali menyaksikan kekejaman tentara yang dipimpin Westerling.

"Jadi ada banyak 44 titik penembakan pejuang pahlawan di antaranya Jembatan Sapiri, lapangan sepak bola Ponre dan Kirasa. Lokasi ini jadi saksi bisu para pajuang ditangkap lalu dan ditembak mati," bebernya.

Baca juga: Kunjungan Raja dan Ratu Belanda ke Indonesia, Korban Pembantaian Westerling Beri Penolakan

Abdul Halik menyebut ada sekitar 40.000 korban pembantaian Westerling di Sulawesi Selatan.

Khusus pejuang Bulukumba yang gugur 379 jiwa, selebihnya ada dari beberapa Kabupaten di antaranya Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Takalar dan Kabupaten Gowa.

Sementara di pihak Belanda, jumlah korban yang dilaporkan adalah sekitar 3.000 jiwa.

"Ada 80 persen jenazah para pahlawan dari Bulukumba, dimakamkan di Taman Pahlawan Taccorong Bulukumba dan 20 persen dimakamkan oleh pihak keluarga,"jelasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Regional
Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Regional
Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com