Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pengakuan Ibu di Kebuman yang Tega Bunuh dan Buang Bayinya Sendiri

Kompas.com - 18/07/2021, 15:34 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Seorang ibu berinisial DN (23) warga Desa Kuwarisan, Kecamatan Kutowinangun, Kebumen, mengaku menyesal telah membunuh bayinya sendiri.

Hal itu terungkap setelah DN tertangkap anggota Polres Kebumen, Rabu (16/7/2021).

"Saya menyesal Pak. Sangat menyesal," ucap DN kepada penyidik.

Menurut pengakuan DN kepada polisi, bayi malang itu dibunuh 15 menit setelah dilahirkan pelaku.

Baca juga: Terungkap, Ini Cerita di Balik Video Viral Teror Ketok Pintu Tengah Malam di Malang

Salah satu alasan DN tega membunuh bayinya karena bayi tersebut hasil hubungan gelap dengan pria berinisial SM (30), warga Desa Kebulusan, Kecamatan Pejagoan.

SM diketahui sudah memiliki keluarga. Sementara itu, kata DN kepada polisi, dirinya juga berencana menikah dengan kekasihnya dalam waktu dekat.

"Setelah lahir, karena ibunya tidak menghendaki, bayi dibunuh sesaat setelah dilahirkan," kata Waka Polres Kebumen, Kompol Edi Wibowo melalui rilis tertulis, Minggu (18/72021).

Baca juga: Membongkar Fakta Pembunuhan Wanita Penghibur di Wonogiri, 8 Luka Tikam dan Motif Pelaku

Diminta gugurkan kandungan

Menurut Edi, DN mengaku diminta SM untuk menggugurkan bayi di kandungannya dengan meminum obat aborsi.

Namun, usaha itu tak berhasil. Keduanya pun berencana untuk membunuh bayi tersebut saat lahir.

Edi menjelaskan, saat ini kedua tersangka sudah diamankan dan tengah menjalani proses penyelidikan.

Baca juga: Diadopsi untuk Gantikan Anak yang Meninggal, Bayi 7 Bulan Ini Malah Dianiaya Orangtua Angkatnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com