Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diadopsi untuk Gantikan Anak yang Meninggal, Bayi 7 Bulan Ini Malah Dianiaya Orangtua Angkatnya

Kompas.com - 07/07/2021, 17:37 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - AM, bayi berusia 7 bulan di Banyuasin, Sumatera Selatan dianiaya oleh orangtua angkatnya, Rasydi (28) dan istrinya Ade Septia Pransisca (25).

Bayi perempuan tersebut diadopsi oleh Rasyidi dan Ade untuk menggantikan anak mereka yang meninggal dua hari setelah dilahirkan.

Kepada polisi, Rasydi mengaku sayang kepada AM yang telah ia adopsi sekitar 5 bulan yang lalu. Ia dan istrinya sengaja mengadopsi bayi M untuk menggantikan putri mereka yang meninggal setelah lahir.

Baca juga: Pilu, Bayi Adopsi Usia 7 Bulan Dianiaya Suami Istri, Mulut Dibekap, Pelaku Tak Sadar Direkam Tetangga

Menurutnya, satu bulan pertama tinggal bersama meraka, AM tidak pernah rewel. Namun setelah bulan pertama, Rasydi menyebut jika AM kerap rewel dan hal itu membuatnya emosi.

"Saat di rumah yang lama tidak pernah rewel. Baru satu bulan, pindah di rumah baru ini dia rewel terus. Badan capek, tetapi dia itu rewel terus. Makanya emosi dan menganiaya dia," ujar Rasyid sambil mata berkaca-kaca, Selasa (6/7/2021) dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Aniaya Anak Secara Sadis hingga Tewas, Ibu dan Selingkuhannya Diancam 20 Tahun Penjara

"Lima bulan lalu kami mengadopsi M dari orangtua kandungnya. Kami mengadopsi dia, karena ingin menggantikan anak perempuan kami yang meninggal setelah lahir," ungkapnya.

Ketika emosi, ia langsung membekap mulut M. Lalu memukul korban. Namun ia mengaku memukul M hanya sekedarnya saja dan tidak terlalu kuat.

Setelah itu, ia memberikan bayi itu kepada sang istri dan membiarkan M terus menangis.

Kasus penganiayaan tersebut terbongkar saat video dua pelaku menganiaya AM viral di media sosial.

Baca juga: Pilu, Bayi Adopsi Usia 7 Bulan Dianiaya Suami Istri, Mulut Dibekap, Pelaku Tak Sadar Direkam Tetangga

Rasyid mengaku menyesal dengan tindakan yang dilakukannya terhadap anak angkatnya tersebut.

Ia mengaku, sebetulnya tidak ada niat untuk menganiaya M. Hanya karena capek dan kesal mendengar M rewel, membuatnya terpancing emosi.

"Menyesal pasti. Saya sayang sama dia. Tetapi karena khilaf dan capek, jadi tidak berpikir lagi ketika berbuat seperti itu," kata dia.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP M Ikang Ade Putra mengatakan dari pemeriksaan video dan keterangan para saksi, istri Rasyidi ternyata ikut menganiaya bayi M.

Baca juga: Lahir di Pengungsian Yalimo, Bayi Perempuan Ini Diberi Nama Martha oleh Kapolda Papua

"Dari keterangan saksi dan rekaman video, pelaku ini membekap mulut korban. Selain membekap mulut, korban juga dipukuli. Setelah melakukan penyiksaan, dilemparkan ke istrinya. Sang istri juga ikut membekap dan memukul korban," jelas Ikang.

Ia juga menyebut kedua pelaku juga mengalami depresi lantaran bayi mereka meninggal dua hari setelah dilahirkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com