Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BOR Hampir 100 Persen, Pemerintah DI Yogyakarta Minta Bantuan Pemerintah Pusat Buat RS Lapangan

Kompas.com - 15/07/2021, 06:00 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah DI Yogyakarta mengajukan bantuan ke pemerintah pusat untuk mendirikan rumah sakit lapangan bagi pasien Covid-19. 

Sekretaris Daerah (Sekda) DI Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji mengatakan kondisi Bed Occupancy Ratio (BOR) di DI Yogyakarta telah mencapai 99 persen. Untuk itu perlu adanya dukungan rumah sakit lapangan bagi pasien Covid-19.

“Kondisi BOR kita sudah sangat tinggi bisa dibilang sudah 100 persen, karena sudah 99 persen koma sekian. Ini perlu ada penanganan,” kata dia saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Rabu (14/7/2021).

Baca juga: Exit Tol Jateng Bakal Ditutup, Lapak Ganjar Bantu Promokan UMKM di Rest Area yang Terdampak

Aji mengatakan, jika ke depan terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 sebanyak 30 persen maka BOR di DIY kekurangan sebanyak 2 ribu. 

“Skenarionya kalau ada peningkatan 30 persen kita maka kekurangan bed kita sekitar 2 ribu. Tapi kalau peningkatan sampai 60 persen maka kekurangannya 3 ribu,” jelas Aji.

Kondisi tersebut membuat Pemerintah DI Yogyakarta meminta bantuan kepada pemerintah pusat untuk membuat rumah sakit lapangan sebagai langkah antisipasi jika terjadi lonjakan kasus positif Covid-19.

“Tadi kita dialog dengan menteri PUPR beliau akan bantu menyiapkan 3 tempat, satu di rumah susun untuk ASN-nya BBWS di Ring Road utara itu bisa untuk 270 orang. Lalu di Asrama mahasiswa UGM dan UNY yang dibangun PUPR masing-masing bisa untuk 166 orang ,” katanya.

PIhaknya juga meminta tambahan bantuan tenaga kesehatan (nakes) agar ketiga lokasi tersebut layak menjadi rumah sakit lapangan.

Aji menambahkan, rumah sakit lapangan ini tidak perlu peralatan sangat lengkap.

“Nanti rumah sakit yang ada akan mengampu atau jadi induknya sehingga yang dimasukkan ke rumah sakit lapangan ini pasien yang sudah mendekati sembuh. Sedangkan di rumah sakit utama yang parah, sehingga dokter spesialisnya dan alat tidak terlalu banyak,” ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikit mengatakan, Provinsi DI Yogyakarta dan DKI Jakarta diprediksi akan mengalami dampak paling berat jika terjadi lonjakan kasus sebesar 30 persen dalam waktu 1-2 minggu ke depan.

Sebab, tingkat keterisian tempat tidur khusus pasien Covid-19 di dua provinsi tersebut sudah sangat tinggi sehingga diperkirakan akan kekurangan tempat tidur. 

"Kalau ada perburukan terus sebesar 30 persen kira-kira atau kita kira-kira sekitar 2-3 persen per hari, itu yang berat adalah Yogyakarta dan DKI Jakarta karena akan kekurangan tempat tidur isolasi dan akan kekurangan tempat tidur untuk ICU," kata Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Selasa (13/7/2021). 

Baca juga: Pilkades Ricuh, Pendukung Calon Kepala Desa Ditusuk hingga Tewas karena Tersinggung

Budi mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan dua strategi berbeda di kedua daerah bila kemungkinan buruk itu terjadi. 

Di Yogyakarta, pemerintah berencana mengonversi tempat tidur rumah sakit untuk dijadikan tempat tidur khusus bagi pasien Covid-19.

Budi mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di Yogyakarta memang terbilang tinggi yakni di angka 91 persen.

Namun, angka tersebut dapat ditekan apabila jumlah tempat tidur bagi pasien Covid-19 ditambah dengan melakukan konversi. 

"Jadi Yogya dari 8.247 tempat tidur baru 2.000-an didedikasikan untuk Covid jadi naik 4.000, karena begitu dia naik jadi 4.000, tekanan BOR-nya turun dari 90 mungkin ke 60 persen," kata Budi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Regional
Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Regional
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

Regional
Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Regional
Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Regional
Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Regional
Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Regional
3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

Regional
Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Regional
Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com