Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darurat Covid-19, Kafe di Karawang Malah Bikin Pesta, Pintu Digembok, Lampu Luar Dimatikan

Kompas.com - 25/06/2021, 10:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah kafe tempat hiburan malam di Karawang nekat menggelar pesta saat Karawang dalam kondisi darurat Covid-19 pada Kamis (24/6/2021) malam.

Untuk mengelabuhi petugas, pemilik kafe menggembok pintu gerbang dan lampu luar dimatikan.

Namun di dalam ternyata ada sejumlah orang yang tengah merayakan pesta ulang tahun.

Petugas yang datang langsung mendobrak pintu kafe. Termasuk Bupati Karawang Cellica Nurrachdiana yang ikut datang ke lokasi.

Baca juga: Karawang Darurat Covid Malah Ada Kafe Bikin Pesta Ultah, Bupati Cellica Geram: Mereka Tidak Menghargai Nakes

Bupati Karawang hari itu sedang sidak bersama Dandim 0604 Karawang Medi Hariyo Wibowo, dan Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra.

Ia terlihat geram saat tahu ada kafe yng nekat menggelar pesta saat Karawang darurat Covid-19.

"Bubar semua. Pulang," ujar Cellica dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (25/6/2021).

Satgas kemudian memanggil dan memintai keterangan perwakilan pengelola THM itu. Cellica pun menyebut mereka tak menghargai perjuangan para tenaga kesehatan.

Baca juga: Varian Delta Masuk Jabar, Kasus Terbanyak di Karawang, Ini Kata Ridwan Kamil

"Kami beri surat peringatan. Kita harus tahu bahwa saat ini Karawang darurat Covid-19. ICU, HCU, dan ruang rawat penuh oleh pasien Covid-19. Mereka tidak menghargai perjuangan para nakes," kata Cellica.

Saat pemberlakuan pembatasan, tempah hiburan malam dan tempat wisata diminta tutup sejak 5 Juli 2021. Sedangkan operasional kafe hingga restoran dibatasi mulai pukul 07.00 WIB hingga 20.00 WIB.

Sementara itu, hingga Kamis (24/6/2021), total kasus Covid-19 di Karawang menjadi 23.615 pasien.

Ada 541 penambahan dibandingkan hari sebelumnya. Rinciannya 891 orang dalam perawatan, 1.574 isolasi mandiri, dan meninggal 746 orang, naik 35 orang dari hari sebelumnya. Sementara pasien sembuh sebanyak 215 orang.

Baca juga: 384 Balita di Karawang Terpapar Covid-19, Orangtua Diimbau Waspada

Warga antre masuk IGD

Ilustrasi pasien Covid-19 dipasang alat bantu napas, tabung oksigen untuk pasien Covid-19 parah. Dokter tidak anjurkan pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri, saat gejala Covid-19 memburuk mengoperasikan tabung oksigen secara mandiri.SHUTTERSTOCK/Halfpoint Ilustrasi pasien Covid-19 dipasang alat bantu napas, tabung oksigen untuk pasien Covid-19 parah. Dokter tidak anjurkan pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri, saat gejala Covid-19 memburuk mengoperasikan tabung oksigen secara mandiri.
Di Karawang, tenaga kesehatan diminta bikin prioritas pasien yang akan dirawat. Hal tersebut dilakukan menyusul dengan banyaknya warga yang antre masuk IGD.

Dalam ruang gawat darurat diterapkan sistem triase (triage), yakni sistem untuk menentukan pasien yang diutamakan memperoleh penanganan medis terlebih dulu di IGD berdasarkan tingkat keparahan kondisinya.

Warna merah dalam triase IGD menunjukkan pasien pioritas pertama yang berada dalam kondisi kritis sehingga memerlukan pertolongan medis sesegera mungkin.

Baca juga: Tingginya Kasus Covid-19 Karawang, Satgas: Warga Antre Masuk IGD, Nakes Harus Bikin Prioritas Mana yang Dirawat

Halaman:


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com