Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Serang: Kalau "Lockdown" Berat, Fokus Saja PPKM Mikro

Kompas.com - 22/06/2021, 14:15 WIB
Rasyid Ridho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menentang wacana Gubernur Banten Wahidin Halim untuk menerapkan "lockdown" atau karantina wilayah usai kasus positif Covid-19 di Banten melonjak drastis.

Menurut Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, lockdown dianggap akan merugikan masyarakat.

"Kalau boleh memberi masukan, mungkin kita fokus saja ke PPKM Mikro, karena kalau lockdown secara keseluruhan ini khususnya di Kabupaten Serang akan berat," ujar Tatu kepada wartawan di Anyer, Serang. Selasa (22/6/2021).

Menurut Tatu, PPKM berskala mikro yang sedang diterapkan dinilai masih efektif untuk mengendalikan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"PPKM mikro masih bagus, kalau lockdown atau PSBB sejak awal pandemi juga tidak diberlakukan di Kabupaten Serang," kata Tatu.

Baca juga: Gubernur Wahidin: Tulis Gede-gede, Banten Darurat Covid-19!

Dikatakan Tatu, wilayah Kabupaten Serang didominasi sektor Industri dan Pariwisata yang akan semakin terpuruk jika karantina wilayah diterapkan.

"Untuk industri dan pariwisata tidak kami lockdownkan saja sudah terpuruk. Jadi kami menjaga saja bagaimana kegiatan menerapkan prokes," ujar Tatu.

Tatu mengakui, kesehatan dengan ekonomi di tengah Pandemi Covid-19 saling berkaitan. Jika salah satunya difokuskan akan berdampak kepada masyarakat.

"Kalau kita fokus ke kesehatan pasti ekonomi akan menjadi korbannya, begitu juga kalau ekonomi terlalu longgar dampaknya ke kesehatan," ucap Tatu.

Baca juga: Gubernur Banten Pertimbangkan Karantina Wilayah

Sebelumnya, Gubernur Banten Wahidin Halim mempertimbangkan untuk memberlakukan lockdown atau karantina wilayah setelah kasus positif Covid-19 dalam sepekan mengalami lonjakan.

Dikatakan Wahidin, penerapan PPKM Mikro dan PSBB dianggap tidak efektif lagi karena  tingginya mobilitas warga.

"Yah harus (ada pengetatan). Tapi kita tetap minta petunjuk lockdown (ke pemerintah pusat). Apakah PSBB, atau PPKM," kata Wahidin kepada wartawan di Pendopo Gubernur, Kota Serang. Senin (21/6/2021).

Baca juga: Banten Darurat Covid-19, PSBB dan PPKM Tak Efektif Tekan Penyebaran Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com