Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah dari Bata Plastik Daur Ulang di Lombok Diklaim Tahan Gempa

Kompas.com - 17/06/2021, 20:00 WIB
Karnia Septia,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Bangunan SDN 4 Taman Sari, Dusun Medas Bentaur, Gunung Sari, Lombok Barat, NTB, yang dibangun menggunakan bata dari plastik daur ulang diklaim tahan guncangan gempa.

"Jikalau nanti terjadi bencana alam seperti gempa jadi dia tetap bergoyang tetapi elastis," kata Kepala Sekolah SDN 4 Taman Sari, Maksun, Rabu (16/6/2021).

Apabila gempa bumi terjadi dan anak-anak sedang berada di dalam ruangan, mereka masih mempunyai kesempatan untuk menyelamatkan diri.

"Nanti kalau terlalu besar kencang tidak akan runtuh seperti bangunan biasa. Makanya kita dibantu diusahakan menggunakan bahan seperti ini karena di sini agak rawan dari bencana," tutur Maksun.

Baca juga: Sekolah Dibangun dari Bata Plastik, Kepsek: Proses Cepat, seperti Menyusun Lego

Kepala Yayasan Pelita Foundation, Satriawan Amri mengatakan, bata plastik atau ecoblock yang digunakan bersifat liat sehingga cukup aman jika terjadi guncangan gempa.

"Insya Allah kuat, karena tidak ada titik retaknya. Karena bersifat liat. Kalau gempa retaknya menjalar, kalau ini liat. Insya Allah tahan gempa," ujar Satriawan.

Selain tahan gempa, penggunaan bata plastik daur ulang bisa menjadi salah satu solusi pemanfaatan limbah plastik menjadi sesuatu yang berguna.

Masyarakat juga bisa memanfaatkan sampah plastik untuk dijual di pabrik pengolahan.

"Pengerjaan cepat, ongkos tukang singkat dan tidak pakai pasir tidak pakai semen," tutur Satriawan.

Bentuk bata plastik yang seperti lego bisa menghemat waktu pengerjaan.

Baca juga: Mobile Laboratorium PCR Senilai Rp 3,8 Miliar Dipertanyakan karena Tak Pernah Keliling, Ini Jawaban Satgas Covid-19 Magetan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Kilas Daerah
Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Jelang 'Turun', 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Jelang "Turun", 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Regional
Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Regional
Motor Tersangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Motor Tersangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Regional
Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com