MATARAM, KOMPAS.com - Bangunan SDN 4 Taman Sari, Dusun Medas Bentaur, Gunung Sari, Lombok Barat, NTB, yang dibangun menggunakan bata dari plastik daur ulang diklaim tahan guncangan gempa.
"Jikalau nanti terjadi bencana alam seperti gempa jadi dia tetap bergoyang tetapi elastis," kata Kepala Sekolah SDN 4 Taman Sari, Maksun, Rabu (16/6/2021).
Apabila gempa bumi terjadi dan anak-anak sedang berada di dalam ruangan, mereka masih mempunyai kesempatan untuk menyelamatkan diri.
"Nanti kalau terlalu besar kencang tidak akan runtuh seperti bangunan biasa. Makanya kita dibantu diusahakan menggunakan bahan seperti ini karena di sini agak rawan dari bencana," tutur Maksun.
Baca juga: Sekolah Dibangun dari Bata Plastik, Kepsek: Proses Cepat, seperti Menyusun Lego
Kepala Yayasan Pelita Foundation, Satriawan Amri mengatakan, bata plastik atau ecoblock yang digunakan bersifat liat sehingga cukup aman jika terjadi guncangan gempa.
"Insya Allah kuat, karena tidak ada titik retaknya. Karena bersifat liat. Kalau gempa retaknya menjalar, kalau ini liat. Insya Allah tahan gempa," ujar Satriawan.
Selain tahan gempa, penggunaan bata plastik daur ulang bisa menjadi salah satu solusi pemanfaatan limbah plastik menjadi sesuatu yang berguna.
Masyarakat juga bisa memanfaatkan sampah plastik untuk dijual di pabrik pengolahan.
"Pengerjaan cepat, ongkos tukang singkat dan tidak pakai pasir tidak pakai semen," tutur Satriawan.
Bentuk bata plastik yang seperti lego bisa menghemat waktu pengerjaan.
SDN 04 Taman Sari menjadi sekolah plastik blok pertama di dunia, yang diinisiasi oleh Classroom of Hope (Australia) bekerja sama dengan Block Solutions (Finlandia), Pelita Foundation Lombok, dan Pemerintah daerah NTB.
Saat ini bata plastik daur ulang untuk pembangunan sekolah dikirim langsung dari Finlandia.
Bahan baku ecoblock yang digunakan terdiri dari limbah plastik yang didaur ulang dan serbuk kayu.
"Sebenarnya 100 persen dari limbah plastik semua, tapi karena di Finlandia kekurangan bahan baku sampah plastik maka dicampur serbuk kayu sisa gergaji," terang Satriawan.
Baca juga: Oknum Kepala Desa dan Wanita yang Digerebek Suaminya Saat Selingkuh Ternyata Positif Narkoba
Ke depan jika pabrik pembuatan bata plastik ini telah didirikan di NTB, maka bahan yang akan digunakan 100 persen dari sampah plastik yang didaur ulang.
Selain SDN 4 Taman Sari, rencananya akan ada empat sekolah lagi di Kabupaten Lombok Utara yang akan dibangun menggunakan bahan baku bata plastik daur ulang.
"Rencana kita akan ke KLU, ada 4 sekolah yang akan dibangun," tutur Satriawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.