Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Sumur Warga Berwarna Hitam akibat Kebakaran di Kilang Cilacap, Pertamina: Tak Berbahaya

Kompas.com - 14/06/2021, 11:54 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Pencemaran sumber air warga akibat kebakaran tangki kilang Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, disebut tidak membahayakan bagi kesehatan.

"Tidak (berbahaya)," kata Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Djoko Priyono kepada wartawan di Cilacap, Minggu (13/6/2021).

Terkait dampak yang ditimbulkan, kata Djoko, Pertamina RU IV Cilacap telah turun langsung ke lapangan dan memberikan bantuan air bersih.

"Masalah abu, kawan-kawan dari RU IV juga sudah terjun ke sana memberikan bantuan dan air bersih juga," ujar Djoko.

Baca juga: Air Sumur Warga Berwarna Hitam, Diduga akibat Kebakaran Kilang Pertamina Cilacap

Diberitakan sebelumnya, sumber mata air warga Desa Kutawaru, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah tercemar.

Hal itu diduga akibat kebakaran tangki di kilang Refinery Unit (RU) IV Cilacap yang terjadi Jumat (11/6/2021) malam.

Baca juga: Tabrak 3 Motor dan Tewaskan 1 Orang di Gunungkidul, Pengemudi Pajero Tak Punya SIM A

Berdasarkan pendataan, total warga yang terdampak sekitar 300 kepala keluarga (KK) yang tersebar di RW 1, 9, 8, 11, 12 dan 13.

"Sumber air warga tercemar air hujan yang membawa bahan bakar dari tangki yang terbakar di Pertamina," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara Sidhy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com