Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Warga Gunungkidul Mengais Air dari Pipa yang Bocor, Ini Kata PDAM

Kompas.com - 04/06/2021, 21:49 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com-Di media sosial beredar potongan video warga mengambil air dari pipa bocor di Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kekeringan memang sudah mulai terjadi di Bumi Handayani.

Dalam video yang berdurasi 30 detik yang pertama kali diunggah akun Instagram @beritainaja lalu diunggah ulang akun yang lain, warga mengambil air menggunakan gayung dari kubangan air yang bersumber dari bocornya pipa PDAM.

Mereka membawa jeriken untuk menampung air bersih.

"Pipa yang dilaporkan bocor tersebut sudah kami perbaiki kemarin," kata Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Toto Sugiharta saat dihubungi wartawan, Kamis (3/6/2021).

Baca juga: 6 Desa di Cilacap Mulai Kekeringan, Ribuan Jiwa Krisis Air Bersih

Dijelaskan, pipa yang berada di Jalan penghubung Kalurahan Kanigoro dan Krambil Sawit tersebut sering mengalami kerusakan, bahkan sudah beberapa kali diperbaiki.

Kerusakan ini karena material pipa berbeda antara satu pipa dan pipa lainnya.

Adapun bahan pipa galvanis atau baja dan HDPE atau plastik bertekanan, keduanya dihubungkan oleh coupler (cincin penghubung).

"Coupler-nya mudah lepas sehingga menyebabkan kebocoran tersebut," kata Toto

Untuk perbaikan, pihaknya sudah menggunakan pipa jenis PVC sehingga bisa dipastikan kecil kemungkinan terjadi kebocoran lagi.

Baca juga: 14 Kecamatan Rawan Kekeringan, BPBD Semarang Siapkan 163 Mobil Tangki

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul sudah menerima dampak kemarau yang menyebabkan kekeringan di tiga kapanewon.

Adapun tiga kapanewon yang sudah melaporkan dengan surat resmi dan data detail ada Kapanewon Tepus, kemudian Kapanewon Saptosari, dan Kapanewon Panggang.

"Sebenarnya masih ada lagi, seperti Kapanewon Girisubo kemarin, tetapi mereka tarik lagi datanya karena mau diperbarui. Lalu ada Semin, Rongkop, tetapi mereka baru secara lisan," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki

Edy menjelaskan, di Gunungkidul sudah tidak hujan sejak sebulan terakhir. Dampaknya warga sudah membeli air bersih dari tangki swasta untuk mencukupi kebutuhan air bersih. Pembelian air sebanyak 5000 liter ini pun bervariasi dari Rp 120.000 hingga Rp 200.000 per tangki.

Pihaknya segera melakukan koordinasi untuk menyalurkan anggaran penanggulangan kekeringan sebesar Rp 700 juta atau setara 2.200 tangki.

Beberapa kapanewon sudah memiliki anggaran untuk droping air, yang nantinya disalurkan oleh pihak ketiga.

Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Kapanewon, PDAM, hingga Pamsimas, harapannya tepat sasaran.

"Untuk droping kami usahakan Senin 14 Juni nanti sudah mulai," kata Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Regional
Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Regional
Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi D.i. Yogyakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi D.i. Yogyakarta, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Bali, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Bali, 29 Maret 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com