KARAWANG, KOMPAS.com-Penutupan seluruh tempat wisata saat libur Lebaran membuat pelaku usaha pariwisata meradang. Mereka mengaku rugi besar.
Pemilik wisata Empang Sari di Kecamatan Tegalwaru Achmad Fauzi Alamsyah salah satunya. Ia mengaku kecewa dengan surat edaran penutupan wisata yang dinilai mendadak.
Imbas penutupan mendadak, kata Fauzi, banyak pengunjung yang terpaksa pulang. Padahal, mereka datang dari wilayah yang cukup jauh, misalnya dari Karawang utara.
"Ada yang datang jauh-jauh dari Karawang utara pakai mobil bak. Dengan berat hati kami minta kembali, kami beri pengertian," ujar Fauzi ditemui di Empang Sari, Kamis (20/5/2021).
Baca juga: Dua Perusahaan di Karawang Mulai Laksanakan Vaksinasi Gotong Royong
Menurut Fauzi, larangan mudik dan diizinkannya wisata menjadi segar bagi pengusaha wisata. Pihaknya mengaku telah bersiap untuk buka. Termasuk belanja bahan produksi untuk restoran.
Akan tetapi baru buka sekitar dua hari saat libur Lebaran, pemerintah mengeluarkan kebijakan penutupan obyek wisata.
"Seperti saya sudah belanja sayuran dan bahan lainnya. Lalu secara mendadak ditutup," ungkapnya.
Baca juga: Seluruh Tempat Wisata di Karawang Ditutup hingga 30 Mei 2021, Ini Alasannya
Selain penghasilan menghilang, ia mengaku harus tetap menggaji 23 karyawan dan biaya perawatan. Ia mengaku enggan merumahkan karyawan lantaran khawatir akan sulit mendapat pekerja saat sudah kembali buka.
"Pendapatan saat kondisi normal kurang dari Rp 100 juta. Meskipun warung boleh buka, saat kolam renang, tutup penghasilan tak terlalu membantu," ungkap dia.
Fauzi pun berharap pemerintah memberikan stimulan bagi pelaku usaha wisata demi menggairahkan pariwisata lokal. Pun perhatian bagi warga yang sehari-hari mengantungkan hidup pada sektor wisata.
"Kami berharap pemerintah memberikan solusi," kata dia.