Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga yang Nekat Mudik ke Banyumas Siap-siap Dikarantina 5 Hari

Kompas.com - 03/05/2021, 09:10 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas akan menggunakan GOR Satria Purwokerto sebagai tempat karantina bagi pemudik.

Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, warga yang nekat mudik pada tanggal 6-17 Mei 2021 wajib menjalani karantina di GOR Satria Purwokerto.

"Kalau tetap ada yang mudik langsung karantina di GOR selama lima hari," kata Husein kepada wartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (3/5/2021).

Baca juga: Pemudik Positif Covid-19 Bakal Diisolasi 14 Hari di RSUD Suradadi Tegal

Sebelum dipulangkan, pemudik yang telah menjalani karantina selama lima hari di GOR Satria akan menjalani tes cepat antigen terlebih dahulu.

Husein mengatakan, tes cepat antigen juga diberlakukan bagi warga yang mudik pada tanggal 1-5 Mei 2021.

"Warga yang mudik pada tanggal tersebut harus menunjukkan surat bebas Covid-19. Kalau tidak ada, maka harus menjalani tes cepat antigen di puskesmas terdekat," kata Husein.

Baca juga: Pemkab Cianjur Giatkan PPKM Mikro, Pemudik yang Lolos Langsung Diperiksa ke Puskesmas

Biaya tes cepat antigen di puskesmas ditetapkan sekitar Rp 70.000 hingga Rp 80.000.

Sedangkan bagi warga yang tidak mampu akan digratiskan dengan rekomendasi dari pemerintah desa.

"Kalau hasilnya positif akan dikarantina di tempat karantina Baturraden," jelas Husein.

Husein mengatakan, kewajiban menunjukkan surat bebas Covid-19 juga diberlakukan pada tanggal 17-24 Mei 2021.

Menurut Husein, kebijakan tersebut diberlakukan terhadap seluruh pemudik, termasuk yang berasal dari wilayah terdekat dengan eks Karesidenan Banyumas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
28,4 Juta Warga Jateng Bakal Jadi Pemilih pada Pilkada Mendatang

28,4 Juta Warga Jateng Bakal Jadi Pemilih pada Pilkada Mendatang

Regional
'Longboat' Berpenumpang 11 Orang Diduga Hilang Kontak di Maluku Utara

"Longboat" Berpenumpang 11 Orang Diduga Hilang Kontak di Maluku Utara

Regional
Carut Marut PPDB Lampung, Perubahan Regulasi Jadi Penyebab

Carut Marut PPDB Lampung, Perubahan Regulasi Jadi Penyebab

Regional
Pantai Rambak di Bangka: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Rambak di Bangka: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com