Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nekat Angkut Pemudik ke Jateng, Mobil Travel Gelap Bakal Dikandangkan Polisi

Kompas.com - 30/04/2021, 20:27 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pihak kepolisian bakal menilang dan mengandangkan kendaraan travel gelap yang nekat mengangkut para pemudik ke Jawa Tengah (Jateng).

"Seluruh travel gelap akan kita kandangkan. Kita tidak akan keluarkan sampai dengan selesai kegiatan operasi ketupat candi, tidak kita lepaskan," kata Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Rudy Syafirudin Rudy di Mapolda Jateng, Jumat, (30/4/2021).

Baca juga: Pengetatan Pemudik di Jateng, Ganjar: Justru Banyak Warga Keluar daripada yang Datang

Rudy menambahkan, sementara untuk para penumpang travel gelap telah disiapkan kendaraan untuk membawanya kembali ke daerah asal.

"Kalau mobil pribadi kita kembalikan, kalau travel orangnya kita siapkan kendaraan. Kita kembalikan orangnya tapi travel kita tahan. Sudah pasti ada sanksi penilangan dan sanksi lainnya," ujarnya.

Tak hanya travel gelap, pihaknya juga mewaspadai pemudik yang nekat menggunakan transportasi seperti truk atau kontainer.

"Nanti kita lihat operasi di penyekatan, truk kontainer akan kita buka semua pada saat penuh ada labelnya. Kendaraan ada ac pasti ada manusianya. Di kendaraan towing kalau ada knalpot bunyi pasti ada orangnya. Kalau ketahuan kita karantina ramai-ramai," tegasnya.

Baca juga: Ganjar Tegaskan Santri di Jateng Termasuk yang Dilarang Mudik

Selain itu, pihaknya akan menindak kendaraan luar kota yang kedapatan membawa orang dengan kapasitas banyak dan tidak dilengkapi dengan protokol kesehatan (prokes).

"Hari ini kendaraan pelat luar kota yang kita curigai akan kita putar balik. Kalau misal ada satu travel atau bus ada yang terindikasi positif, semua bus saya suruh pulang, saya kembalikan tidak ada yang boleh masuk sama sekali," jelasnya.

Terkait antisipasi pemudik, pihaknya telah menyiapkan 14 titik lokasi penyekatan di perbatasan dengan daerah lain.

Setiap pos penyekatan, kata dia, sudah ada tempat pemberhentian kendaraan untuk pengecekan suhu badan.

"Apabila ada mencurigakan akan kita swab. Ada yang reaktif akan diisolasi. Kita serahkan Dinkes setempat untuk rangkaian tracing berikutnya. Kita akan lakukan isolasi masif terhadap yang betul-betul terindikasi," ucapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com