Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai Seroja, Lebih dari 84 Ribu Jiwa Masih Tinggal di Puluhan Pengungsian di NTT

Kompas.com - 01/05/2021, 11:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Data Posko Tanggap Darurat Bencana Siklon Tropis Seroja menyebutkan masih ada lebih dari 84 ribu jiwa yang tinggal di puluhan tempat pengungsian akibat Siklon Seroja yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur pada awal April 2021.

Hal tersebut disampaikan Sintus Karolus, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (29/4/2010).

Menurutnya hingga akhir April 2021, ada 84.876 jiwa mengungsi di 63 titik penampungan.

Selama di penampungan, warga menerapkan protokol kesehatan untuk mencegh penularan Covid-19.

Baca juga: Siklon Tropis dan Dampak Badai Seroja yang Ekstrem di NTT

“Memastikan bahwa jangan sampai menimbulkan klaster baru untuk COVID-19 sehingga beberapa upaya setelah mereka beberapa hari di kamp pengungsian itu juga ada yang kita minta untuk menempati rumah-rumah keluarga yang mungkin masih dimungkinkan untuk mereka tempat," kata Sintus Karolus dalam rapat koordinasi Tim Intelijen Penanggulangan Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (29/4/2021) dikutip dari VOA Indonesia.

Ia menjelaskan ada 182 korban meninggal saat bencana alam pada Minggu (5/4/2021). Para korban meninggal tersebar di sembilan kabupaten dan satu kota.

Sedangkan korban hilang tercatat ada 47 jiwa.

Sementara jumlah korban meninggal terbanyak ada di Flores Timur yakni 72 orang diikuti Lembata sebanyak 46 jiwa, dan Alor sebanyak 29 jiwa.

Baca juga: Sisihkan Gaji, TKI di Malaysia Sumbang Uang untuk Korban Badai Seroja

Dilewati aliran lava Gunung Ile Boleng

Seorang bocah membawa karung berisi bantuan logistik untuk korban tanah longsor di Desa Nelelamadike, Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (8/4/2021). Sebanyak 55 orang meninggal, satu orang masih dalam pencarian, dan ratusan orang mengungsi akibat tanah longsor dari Gunung Ile Boleng pada Minggu (4/4).  ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA Seorang bocah membawa karung berisi bantuan logistik untuk korban tanah longsor di Desa Nelelamadike, Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (8/4/2021). Sebanyak 55 orang meninggal, satu orang masih dalam pencarian, dan ratusan orang mengungsi akibat tanah longsor dari Gunung Ile Boleng pada Minggu (4/4). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.
Abdul Muhari, Pelaksana Tugas Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB, mengatakan 55 dari 72 korban tewas di Flores Timur berada di Kecamatan Ile Boleng.

Ia mengatakan banyak warga yang meninggal terkena aliran longsor batuan lava yang manggelinding dengan kecepatan tinggi karena berat batu dan kecuraman yang tinggi.

“Kalau kita rekonstruksi apa yang terjadi di Ile Boleng itu adalah batuan-batuan besar yang mengelinding dari atas kemudian di tebing ini meluncur menghantam rumah-rumah yang berbaris rapi di bawahnya. Batu-batu besar ini semacam membombardir rumah-rumah yang ada di bawahnya,” papar Abdul Muhari.

Baca juga: Keluhan Warga NTT Korban Badai Seroja: 2 Pekan Badai Berlalu Pemda hanya Mondar-mandir Pendataan, Janji Rehab Rumah Tak Kunjung Ditepati

Ia mejelaskan kawasan pemukiman tersebut masuk dalam daftar Kawasan Risiko Bencana Gunung Api yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Diduga warga mendirikan pemukiman karena kawasan tersebut sudah bertahun-tahun tidak dilanda banjir sehingga dianggap tidak membahayakan.

Gunung Ili Boleng sendiri pertama kali meletus pada 1885 dengan ledakan moderat. Ledakan yang diikuti lava tercatat dalam letusan pada 1888.

Situasi serupa juga terjadi di desa-desa yang terletak di kaki gunung api aktif Lewotolok atau Ile Ape di Kabupaten Lembata dan Pulau Pantar di Kabupaten Alor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Regional
Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Regional
Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Regional
Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Regional
Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Regional
Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Regional
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

Regional
Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Regional
Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Regional
Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Regional
Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com