Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sasando, Senandung Cinta untuk Sang Putri dari Pulau Rote

Kompas.com - 24/04/2021, 15:05 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sasando adalah salah satu alat musik dawai tradisional asli Indonesia selain kecapi dari tanah Pasundan serta sape' milik suku Dayak.

Biasa disebut sebagai sasandu, alat musik dawai ini lahir di Pulau Rote yang berada di paling selatan Indonesia. Pulau Rote masuk gugus Kepulauan Rote, bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Alat musik dari Pulau Rote ini mampu menghasilkan beragam jenis nada yang khas.

Dikutip dari Indonesia.go.id, dalam bahasa daerah, sasando atau sanu memiliki arti bunyi-bunyian yang bergetar. Ada beberapa versi yang menyebut asal mula Sasando diciptakan.

Baca juga: Selain di Rote Ndao, Gundukan yang Mirip Pulau Juga Ditemukan di Sabu Raijua dan Kota Kupang

Namun cerita yang berkembang di masyarakat adalah kisah pemuda yang jatuh hati pada seorang putri.

Syahadan diceritakan seorang pemuda yang bernama Sangguana yang terdampar di Pulau Ndana. Ia ditemukan oleh penduduk sekitar dan dibawa ke Raja Takalaa sang penguasa pulau.

Ternyata Sangguana jatuh cinta pada sang putri raja. Namun untuk menjadi menantunya, Raja Takalaa mengajukan sebuah tantangan kepada Sangguana untuk menciptakan alat musik yang berbeda.

Baca juga: Mengenal Pulau Paskah yang Muncul Pasca-badai Seroja di Rote Ndao

Vivian Tjung, remaja putri asal Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, saat bermain musik SasandoDokumen Vivian Tjung Vivian Tjung, remaja putri asal Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, saat bermain musik Sasando
Sangguana pun berpikir keras hingga ia tertidur. Dalam lelap ia bermimpi memainkan alat musik yang indah dengan suara merdu.

Saat terbangun, ia pun membuat alat musik yang ada dimimpinya dan diberi nama sasandu.

Ia pun memainkan sasandu di depan raja dan sekaligus ia persembahkan untuk pujaan hatinya.

Sang putri pun bahagia dan saat menerima sasandu, ia menyebutnya hitu karena alat musik tersebut memiliki 7 dawai. Sang raja pun seneng dan mengizinkan Sangguana menikah dengan putrinya.

Baca juga: Pasca-badai Seroja, Sebuah Pulau Baru Muncul di Rote Ndao, NTT

Dikemudian hari, hitu dikenal dengan sasando gong. Tak hanya berdawai tujuh namun berkembang menjadi 11 dawai dan hanya dimainkan secara terbatas.

Dengan nada pentatoniknya, masyarakat Rote biasanya memainkan hitu untuk mengiringi tarian saat pesta atau untuk menghibur keluaraga yang sedang dirundung duka.

Diperkirakan, sasando ada sejak abad ke-7. Untuk memainkan, dawai sasando dipetik seperti bermain gitar atau harpa.

Ketika jari jemari memetikkan dawai-dawai berkawat halus justru mampu melepaskan senandung nada-nada merdu. Mirip gabungan dari suara gitar, harpa, biola, atau bahkan piano. Luar biasa.

Baca juga: Bayi Hiu di Rote Ndao yang Menyerupai Wajah Manusia, BKSDA NTT: Indikasi Cacat Bawaan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com