Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Zola, Gadis Penjelajah Hutan yang Membawa Misi Penting

Kompas.com - 22/04/2021, 10:06 WIB
Suwandi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


JAMBI, KOMPAS.com - Zola Anjelia Putri berharap dirinya akan terus menjelajah hutan.

Gadis kelahiran Nagari Attar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, yang akrab disapa Kajol ini suka menjelajah hutan.

Masuk hutan berhari-hari, jauh dari penerangan listrik, tanpa internet, bagi Zola adalah bagian dari refreshing.

Meski begitu, perjalanan ke hutan selalu membawa misi.

Mengidentifikasi flora dan fauna atau menghitung potensi hutan menjadi keahlian 'Kartini milenial' ini.

Baca juga: 32 Orang Positif Corona Setelah Pemakaman Tanpa Prokes, 1 Desa di Kerinci Diisolasi

Tamat dari Fakultas MIPA Universitas Andalas pada 2017, perempuan yang memilih studi biologi ini semakin membulatkan tekadnya untuk mengabdikan ilmu bagi pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Jiwa penjelajah Zola mulai diasah sejak masih berada di kampus dan tergabung dalam Mapala Raflesia.

Saat masuk dunia kerja, Zola aktif di Komunitas Konservasi Indonesia Warsi.

"Saya suka hutan. Berada dalam hutan membuat tenang dan bahagia," kata Zola melalui pesan singkat, Rabu (21/4/2021).

Baca juga: Cerita Brimob Menyiapkan Menu Buka Puasa, Lebih Sulit Pegang Kompor daripada Popor

Ia mengatakan, hutan dengan berbagai tipe sudah pernah dikunjungi, mulai dari kerapatan rendah, sedang, hingga tinggi. Berbagai medan, mulai dari yang landai sampai yang menjulang tinggi sudah pernah dijelajahi.

Zola meyakini, dengan bergabung bersama komunitas Konservasi Indonesia Warsi sejak 2018, misinya untuk menjelajah hutan akan mudah terwujud.

Di lembaga yang mengusung moto konservasi bersama masyarakat ini, penyelamatan hutan tersisa dan pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar hutan menjadi fokus utama.

Tercatat sebagai biodiversity specialist, Zola ditugaskan untuk melakukan survei-survei ke dalam hutan.

“Kalau misalnya suatu kawasan hutan akan diminta untuk suatu perizinan atau untuk mendukung pengelolaan berkelanjutan, tentu perlu adanya survei potensi hutan. Dari sini kita masuk untuk melakukan servei, sehingga kita punya dokumen, hutan tersebut bagaimana kondisinya, tegakan pohonnya, faunanya dan kondisi lain yang kita jumpai selama di lapangan,” kata Zola.

Survei yang dilakukan ini kemudian menjadi pijakan untuk merumuskan suatu permohonan maupun pengelolaan kawasan.

Sebagai contoh, ada kawasan hutan di Kabupaten Bungo yang posisinya berada di antara Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dengan Hutan Lindung Bukit Panjang Rantau Bayur atau Bujang Raba.

Sesuai fungsinya, kawasan itu merupakan hutan produksi.

Artinya, suatu waktu bisa diberikan hak pengelolaan pada pihak lain untuk dijadikan kawasan produksi.

Sementara untuk struktur hutan yang tersisa, blok tersebut seharusnya menjadi kawasan perlindungan.

Untuk menguatkan dukungan ini, dasar ilmiahnya adalah hasil survei potensi sumber daya hutan di kawasan tersebut.

“Yang kita lakukan adalah memasang sejumlah kamera trap di dalam hutan, melakukan analisis dan membuat dokumen untuk melengkapi data yang didapatkan. Dari sini kemudian bisa diketahui potensi sumber daya hutan, sehingga ketika kita mendorong perubahan status blok pada kawasan itu, juga terlihat jelas,” kata Zola.

Selama pemasangan kamera trap, Zola tentu tidak sendiri menjelajahi hutan.

Zola akan berangkat bersama tim survei yang terdiri dari sejumlah penduduk lokal.

Selama survei, bisa jadi hanya dia sendirian yang perempuan.

“Kadang takut juga sih, kalau di hutan hanya perempuan sendiri. Apalagi kita kegiatannya sampai berhari-hari. Alhamdulillah selama ini perjalanan saya selalu lancar, bahkan kalau kita sendirian perempuan, dijagain betul sama tim yang lain,” kata Zola sambil tersenyum.

Selama menjelajah hutan, sudah pasti tidak ada sinyal telepon, apalagi internet.

“Itu malah kadang asyik, kita benar-benar fokus melakukan pekerjaan, tidak perlu terkena virus-virus informasi yang tidak perlu,” kata Zola.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com