Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Pusat Larang Mudik, Tiap Hari 2.000 Warga Mudik Awal ke Wonogiri

Kompas.com - 20/04/2021, 22:23 WIB
Muhlis Al Alawi,
Khairina

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com-Sebanyak 2.000 hingga 3.000 orang dilaporkan melakukan mudik awal ke Kabupaten Wonogiri pascapemerintah pusat mengumumkan larangan mudik sebelum dan sesudah lebaran 2021.

“Setelah pemerintah mengumumkan ada pelarangan mudik tanggal 6 sampai 16 Mei 20212 dipastikan ada yang curi start mudik awal. Jumlahnya banyak sekali,” kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo kepada Kompas.com, Selasa (20/4/2021).

Pria yang akrab disapa Jekek itu menyatakan total warga yang melakukan mudik awal masih dalam pendataan. Namun setiap hari fluktuasi warga yang pulang ke Wonogiri mencapai 2.000 hingga 3.000 orang sejak pemerintah mengumuman pelarangan mudik Lebaran.

“Sudah cukup ada kenaikan yang lumayan besar. Kalau kesehaariannya jumlah antara 2.000 sampai 3.000 orang yang masuk (Wonogiri),” kata Jekek.

Baca juga: 109 Pekerja Migran yang Kembali ke Indonesia via Perbatasan di Kalbar Positif Covid-19

Terhadap fakta itu, Jekek menginstruksikan kepada seluruh camat, kepala desa hingga RT/RW untuk fokus pencegahan penularan Covid-19 dengan banyaknya warga yang mudik awal.

Salah satunya dengan menyiapkan seluruh fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan dan perangkat desa.

Bagi Jekek, peran RT/RW dan tokoh masyarakat menjadi penting untuk mencegah penularan Covid-19 dari klaster pemudik.

Untuk itu, dalam waktu dekat ia akan mengundang kades dan camat terkait kebijakan komitmen dan monitoring pemudik.

Bagi warga terlanjur mudik awal, diarahkan untuk segera menuju fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan pengetesan swab antigen. Bagi yang terkonfirmasi dalam kondisi tanpa gejala dilakukan isolasi mandiri.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Sintang Kalbar Meningkat, Bermula dari Klaster Komunitas Sepeda dan Perkantoran

Sementara bagi pemudik yang positif Covid-19 dengan kondisi bergejala dan memiliki penyakit bawaan langsung diisolasi di rumah sakit terdekat.

Dari langkah itu, hingga kini belum dilaporkan kenaikan kasus positif Covid-19 yang berasal dari klaster pemudik.

Saat ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mengalami penurunan .

Ia menduga landainya jumlah warga yang terkonfirmasi positif lantaran kesadaran warga menerapkan prokes semakin tinggi.

Apalagi selama setahun lebih warga sudah diedukasi berulang-ulang untuk tetap menerapkan protokol kesehatan saat melakukan mobilisasi keluar rumah.

“Semestinya satu tahun menjadi pembelajaran semua pihak untuk terbangun satu kesadaran taat menerapkan protokol kesehatan.

Ia menambahkan saat ini Wonogiri masuk zona oranye dalam persebaran Covid-19. Data terbaru, terdapat penambahan 19 kasus pada Senin (19/3/2021) dengan total kasus terkonfirmasi positif mencapai 3.595 kasus di bumi gaplek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Maju Pilkada Papua, Irjen Fakhiri: Saya Masih Kapolda

Diisukan Maju Pilkada Papua, Irjen Fakhiri: Saya Masih Kapolda

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Rangkaian Kereta Tujuan Jakarta, Apa Saja?

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Rangkaian Kereta Tujuan Jakarta, Apa Saja?

Regional
Pembuat Video Asusila di Pemandian Air Panas Maluku Tengah Ditangkap

Pembuat Video Asusila di Pemandian Air Panas Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Motif Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Terungkap

Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Motif Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Terungkap

Regional
Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Regional
Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Regional
Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Regional
3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

Regional
Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Regional
Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Regional
Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com