Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Banten Tembus 3.000, Ini Penjelasan Gubernur Wahidin

Kompas.com - 05/04/2021, 19:28 WIB
Rasyid Ridho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Gubernur Banten Wahidin Halim tidak mempermasalahkan adanya penambahan kasus Covid-19 sebanyak 3.501 orang pada Minggu (4/4/2021).

Menurut Wahidin, penyebab penambahan kasus sangat tinggi adalah adanya keterlambatan memasukkan data sebagai upaya sinkronisasi data antara daerah dengan pusat.

"Memang lambat memasukkan data, pusat kemarin mencoba mensinkronisasi. Kemudian sekarang ketemu di angka 3.000-an. Tapi mereka sudah sembuh," kata Wahidin kepada wartawan di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Senin (5/4/2021).

Baca juga: Kasus Baru Covid-19 di Banten Melonjak akibat Data Lama Ikut Masuk

Dikatakan Wahidin, penyebab lambatnya data yang dilaporkan karena terkendala proses administrasi di tingkat pelayanan kesehatan paling bawah, yakni puskesmas.

Selama ini, data yang diterima Dinkes Provinsi Banten merupakan laporan dari kabupaten/kota.

"Yang harusnya dilaporkan hari ini dilaporkan besoknya. Yang harusnya ke pusat hari ini disampaikan ke pusat tiga hari ke depannya. Ini terakumulasi semakin ke sini makin terlambat," ujarnya.

Wahidin meyakini, ke depannya permasalahan perbedaan data kasus Covid-19 antara daerah dengan pusat akan terselesaikan.

"Substansinya kita sudah menekan angka (kasus Covid-19) itu, angka kematian rendah, angka kesembuhannya tinggi," tandasnya.

Baca juga: Kadinkes Banten Bantah Penambahan Kasus Corona Mencapai 3.000, Ini Faktanya

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, kasus positif Covid-19 per 4 April 2021 mencapai 43.838 orang.

Jumlah akumulatif itu terdiri dari 2.164 orang masih dirawat, 40.525 orang sembuh dan 1.149 orang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com