Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

124 Orang Positif Covid-19 dari 2 Klaster Takziah di Sleman Selesai Jalani Isolasi

Kompas.com - 05/04/2021, 15:01 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Ratusan orang yang dinyatakan positif Covid-19 dari dua klaster takziah di Sleman, Senin (5/4/2021) selesai menjalani isolasi.

Sedangkan untuk klaster restoran masih dilakukan tracing ke keluarga.

"Dua klaster sekarang ini sementara sudah berhenti," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo di kompleks Candi Prambanan, Senin (5/4/2021).

Joko Hastaryo menyampaikan dari hasil tracing untuk klaster takziah di Dusun Blekik, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik ada 86 orang yang dinyatakan positif.

Baca juga: 17 Pegawai Restoran di Sleman Positif Covid-19

Sedangkan untuk klaster Takziah di Dusun Plalangan, Desa Pandowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman ada 38 orang yang dinyatakan positif.

Mereka yang positif, menjalani isolasi di Asrama Haji dan Rusunawa Gemawang.

"Hari ini itu sudah selesai isolasi, mungkin nanti sudah boleh pulang," tegasnya.

Menurutnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman aktif melakukan tracing terhadap dua klaster tersebut. Sehingga jumlah yang diketahui positif juga banyak.

"Kalau kita aktif melakukan tracing ya banyak, itu kan karena Sleman tracing-nya luar biasa. Jadi ketahuan gitu lho," jelasnya.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 dari Klaster Takziah di Sleman Jadi 100 Orang

Sementara untuk kasus pegawai resto yang berada di Tlogoadi, Mlati, Kabupaten Sleman sampai saat ini ada 17 orang yang dinyatakan positif Covid-19.

Kasus ini awalnya diketahui ketika salah satu pegawai merasa tidak enak badan dan melakukan rapid test antigen secara mandiri dan diketahui positif Covid-19.

Sampai saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman masih terus melakukan tracing.

"Tracingnya belum selesai. Kita masih tracing ke keluarga," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua klaster Takziah di Sleman berawal dari adanya orang yang meninggal dunia. Namun orang yang meninggal dunia tersebut tidak terkonfirmasi positif.

Warga kemudian datang melayat. Bahkan yang datang melayat juga ada dari luar dusun. Kemudian ada yang merasakan gejala dan memeriksakan diri secara mandiri.

Hasil dari periksa mandiri tersebut positif Covid-19 sehingga ditindaklanjuti dengan tracing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Regional
Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Denny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Denny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Regional
Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Regional
Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com