Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai di Cianjur Sempat Tembus Rp 140.000 Per Kg, Pedagang: Biasa Jelang Puasa

Kompas.com - 01/04/2021, 05:47 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Harga cabai di pasar tradisional Cianjur, Jawa Barat, jelang bulan suci Ramadhan mencapai Rp100.000 per kilogram.

Harga tersebut untuk jenis rawit. Sedangkan untuk kriting, tanjung, cabai ijo dan jenis lain, saat ini di kisaran Rp60.000 per kilogram.

Dedi Supriadi (51), pedagang sayuran yang ditemui di Pasar Muka Cianjur menuturkan, harga cabai saat ini turun dari harga sebelumnya.

"Minggu-minggu kemarin harganya sempat Rp 140.000 per kg untuk jenis rawit. Sekarang lempeng (Rp100.000)," kata Dedi kepada Kompas.com, Rabu (31/3/2021).

Baca juga: Tahun Ini Arifin Gembira Raup Rp 100 Juta dari Panen Cabai Rawit, Prediksinya 5 Tahun Lalu Tepat

Kendati turun, sebut Dedi, harga komoditi tersebut saat ini masih terbilang tinggi.

"Harga normalnya itu Rp50.000 per kilogram (cabai rawit). Jadi, meski sekarang turun, harganya masih tinggi," ujar Dedi.

Dedi memprediksi harga cabai dan komoditi sayuran lain termasuk bumbu dapur akan melonjak sepekan jelang bulan puasa mendatang.

"Jelang-jelang seperti ini memang fluktuatif dulu. Minggu depan bisa tinggi. Tapi, bisa anjlok juga tergantung situasi yang ada," ucapnya.

Baca juga: Harga Cabai Selangit, Petani Desa Mojokerto Borong 50 Motor, Avanza, dan Bangun Rumah

Sementara pedagang lain, Supri (46)  menuturkan, turunnya harga cabai saat ini dipicu permintaan atau daya beli yang mengalami penurunan.

"Minggu kemarin kan sempat di atas Rp 100.000 (per kg), sehingga pembeli mengurangi belanjaannya. Biasanya bisa sekilo, sekarang paling banyak seperempat saja," ujar Supri.

Selain cabai, ditambahkan Supri, harga komoditi sayuran lain, seperti tomat, kentang, bawang dan lainnya masih fluktuatif.

"Kalau mau bulan puasa memang kondisinya suka seperti ini. Nanti normal lagi seminggu setelah puasa," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com