JAYAPURA, KOMPAS.com - Situasi keamanan di Kabupaten Intan Jaya, Papua, berangsur pulih setelah kelompok kriminal bersenjata melakuakn beragam aksi teror di wilayah itu.
Kondisi itu terlihat dari aktivitas Binmas Noken Polda Papua bersama Humas Ops Nemangkawi yang melakukan bakti sosial, penyuntikan vaksin Covid-19, trauma healing, dan program Polisi Pi Ajar di Distrik Sugapa.
Menurut Kapolres Intan Jaya AKBP Sandi Sultan, siswa dari tingkat SD hingga SMA di Sugapa sangat antusias ketika aparat keamanan menyambangi mereka.
"Mereka senang sekali dengan kedatangan kami. Mereka ingin ada bantuan-bantuan," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (25/3/2021).
Sandi mengungkapkan, kondisi pendidikan di Intan Jaya perlu mendapat perhatian bersama.
Baca juga: Beri Bantuan Modal untuk Nelayan dan Pedagang, Presiden: Awas, Jangan Beli Handphone
Dari 120 siswa SD, 40 siswa SMP, dan 20 siswa SMA, sebagian besar belum memiliki seragam sekolah dan kelengkapannya.
"Program harusnya dibuat pemerintah, kita hanya mendukung kaitannya dengan keamanan, harapan saya pemerintah buat duluan," kata dia.
Tidak hanya para siswa, keadaan para pengajar yang total berjumlah enam orang pun butuh perhatian.
Khusus para guru, Sandi menyebut mereka membutuhkan dukungan bahan makanan karena harga bahan pokok di Sugapa cukup mahal. Sementara, mereka berstatus sebagai tenaga honorer.
"Guru ada lima orang dan satu kepala sekolah, guru-guru ini honorer yang sebenarnya sudah mau pulang tapi kita tahan, nanti jadi apa anak-anak kita di Intan Jaya," kata dia.