MAKASSAR, KOMPAS.com - Plt Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman, mengajak para jajarannya untuk fokus bekerja dan menjaga profesionalitas sebagai pejabat negara.
Ia pun mengaku kaget dengan kejadian beberapa hari terakhir ini. Salah satunya, kasus hukum yang menyeret nama Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
“Kita empati dengan apa yang terjadi. Mari kita doakan yang terbaik untuk beliau. Semua orang punya aib. Tidak ada yang sempurna, pasti kita pernah melakukan kesalahan atau kekhilafan. Kita harus selalu mengingatkan dan banyak berdoa,” ujarnya saat memimpin Coffee Morning yang berlangsung di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Wali Kota Makassar Tidak Lanjutkan Pembangunan Proyek Rancangan Nurdin Abdullah
Andi Sudirman pun mengimbau para jajarannya untuk tidak menyebarkan gosip atau berspekulasi terkait persoalan yang menimpa Nurdin Abdullah.
“Saya inginkan tidak ada pelayanan atau pekerjaaan yang terhambat. Roda pemerintahan harus berjalan,” jelasnya.
Dirinya meyakinkan jika program Prof Andalan yang dicanangkan bersama Nurdin Abdullah akan tetap dijalankan.
“Visi misi kita sama beliau (Nurdin Abdullah) sama. Mari kita bekerja bersama, berdoa, dan mendukung. Saya selalu terbuka,” tuturnya.
Baca juga: Gaji dan Tunjangan 1.100 Anggota Satpol PP Makassar Belum Dibayar, Listrik Kantor Dicabut PLN
Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap (OTT) Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah di Makassar, Sabtu (27/2/2021) sekitar pukul 01.00 Wita.
Nurdin Abdullah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, Minggu (28/2/2021) dini hari.
Selain Nurdin Abdullah, 5 orang lainnya berinisial AS (kontraktor), NU (sopir AS), SB (Adc Gubernur Prov. Sulsel), ER (Sekdis PU Provinsi Sulawesi Selatan), dan IR (Sopir ER) ikut diamankan.
Nurdin Abdullah bersama 5 orang lainnya ditangkap oleh tim KPK yang berjumlah 9 orang di rumah jabatan Gubernur Sulsel Jl Jenderal Sudirman, Makassar.
Dari penangkapan itu, tim KPK menyita 1 koper yang berisi uang Rp 1 miliar yang diamankan di rumah makan nelayan Jl Ali Malaka, Makassar. Nurdin Abdullah bersama 5 orang lainnya langsung dibawa ke Jakarta dengan menumpangi Pesawat Garuda GA 617 dengan pengawalan dari tim Gegana, Brimob Polda Sulsel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.