Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Polanya Selalu Sama, Ada Kemungkinan Penusuk Syekh Ali Jaber Terorganisasi

Kompas.com - 17/09/2020, 13:16 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menduga penusukan terhadap ulama Syekh Ali Jaber dilakukan orang-orang yang terorganisasi.

Mahfud menyebut Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Indonesia (BNPT), Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menyelidiki orang-orang yang terlibat di balik penusukan Syekh Ali Jaber dan ulama-ulama lainnya.

Institusi itu juga diminta menyelidiki kasus-kasus serupa selama 2016, 2017, dan 2018.

"Nah, sekarang diselidiki lagi kasus yang dulu-dulu itu. Jangan-jangan, ini diorganisasikan oleh orang yang sama. Kami membaca juga ada kemungkinan itu,” kata Mahfud kepada wartawan, Rabu (16/9/2020) di Padang.

Baca juga: Rekonstruksi Penusukan Syekh Ali Jaber, 17 Adegan Diperagakan Tersangka

Menurut Mahfud, pihaknya sudah mendapat laporan tentang adanya kemungkinan pihak yang mengorganisasikan para pelaku

Hal itu diperkuat dari hasil investigasi seorang wartawan yang disampaikan kepadanya.

Pola pelaku dalam kejadian semacam itu juga selalu sama.

Pelaku tinggal di dekat lokasi kejadian berkisar 300-500 meter, sering datang ke lokasi, pernah bertemu seseorang, kemudian dinyatakan gila.

"Di beberapa kejadian polanya sama. Pelaku orang yang tinggal tak jauh dari lokasi. Saat ada acara forum, pelaku datang dan melakukan penganiayaan," ujar Mahfud.

Sebelumnya diberitakan, Syekh Ali Jaber ditusuk seorang pemuda saat menghadiri pengajian dan wisuda Tahfidz Alquran di Masjid Falahudin yang berada di Jalan Tamin, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Minggu (13/9/2020) sore.

Akibat penusukan itu, Syekh Ali Jaber menderita luka tusuk dan harus dijahit sebanyak enam jahitan di bagian dalam dan empat jahitan di bagian luar.

Baca juga: Gelar Pra-rekonstruksi Penusukan Syekh Ali Jaber, Jalan 2 Km Sekitar TKP Ditutup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com