Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Tahun Gedung Sate, Terus Dipercantik agar Warga Tak Lupa Sejarah

Kompas.com - 27/07/2020, 10:00 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kantor Gubernur Jawa Barat atau yang dikenal dengan Gedung Sate (Gesat) hari ini genap berusia 100 tahun.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, kemegahan Gedung Sate harus bisa dinikmati oleh masyarakat. Karena itu, di masa kepemimpinannya, Gedung Sate bisa diakses oleh umum. Tak hanya bagian taman saja, namun hingga bagian dalam gedung agar warga tak lupa sejarah.

"Kita sudah deklarasi, tahun ini Gesat dibuka untuk umum, tapi keburu Covid-19, jadi harusnya kalau normal ada tour guide, boleh masuk ke dalam. Sekarang kan enggak boleh," kata Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (25/7/2020) lalu.

Baca juga: Berusia Seabad, Gedung Sate Simpan Jalur Rahasia hingga Makna 6 Tusuk Sate

Sejak ia menjabat, tampilan area Gesat memang sedikit berubah. Bagian depan dan belakang dipermak dan dipercantik.

Bahkan saat ini renovasi tengah dilakukan di lapangan Gasibu yang secara historis merupakan satu kawasan komplek perkantoran.

"Renovasi sudah, tapi kalau ngerenovasi gedung sate mah enggak boleh menyentuh. Paling malem dilampuin lagi, Gasibu juga bagian Gesat lagi dibangun tuh pilar-pilar itu dalam rangka 100 tahun. Nanti 1 pilar 1 kabupaten kota. Karena selama ini tidak ada representasi tiap daerah di Bandung (sebagi ibu kota Jabar)," paparnya.

Baca juga: Wajah Baru Gedung Sate Bandung Menjelang Usia Seabad

Simbol perjuangan yang megah dan kokoh

Dari kacamata seorang arsitek, Emil menilai jika Gesat merupakan bangunan pemerintahan yang paling megah dan kokoh. Selain ikonik, Gesat juga memiliki simbol perjuangan bangsa.

"Bandingin lah dengan gedung gubernur, wali kota, menteri, yang paling keren dari sisi estetika adalah Gedung Sate. Gedung sate juga simbol perjuangan, pada zaman penjajahan kan ada yang berjuang kan orang-orang PU (Pekerjaan Umum) meninggal beberapa orang di sana. Jadi nilai historisnya luar biasa," ucap Emil.

Salah satu cita-cita yang ingin ia wujudkan adalah bisa mengelola Gedung PT Telkom di depan lapangan Gasibu untuk dijadikan pusat pelayanan publik.

"Sambil terus melobi, karena satu cita-cita yang belum kesampaian. Si gedung Telkom kita jadikan aset Pemprov supaya jadi pelayanan publik sama-sama," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com