LANGSA, KOMPAS.com – Puluhan warga Kota Langsa mendatangi kantor PLN Cabang Langsa, Provinsi Aceh, Senin (4/5/2020).
Kedatangan mereka untuk memprotes kenaikan tarif listrik yang dirasakan melambung sejak sebulan terakhir.
Manajer PLN Langsa, Adam Ramandhita, dihubungi per telepon, malam, membenarkan kejadian itu.
Namun, Adam menyangkal terjadi kenaikan tarif listrik selama sebulan terakhir.
Baca juga: Bantah Naikkan Tarif, Ini Kata PLN soal Keluhan Tagihan Listrik Lebih Tinggi Selama PSBB
Ia kemudian menjelaskan sejumlah faktor yang menyebabkan tagihan listrik warga naik.
“Masyarakat merasa terjadi kenaikan listrik, padahal itu sebenarnya kenaikan jumlah penggunaan," katanya.
"Ada tiga faktor yang sudah kami deteksi penyebabnya, salah satunya penerapan aturan pemerintah tentang kerja dari rumah, membuat warga banyak menggunakan perangkat yang beraliran listrik,” sebut Adam.
Faktor kedua, sambungnya, sejak Ramadhan, terjadi kegiatan tambahan bagi masyarakat seperti tadarus, tarawih dan sahur. Hal itu meningkatkan konsumsi listrik di rumah.
Baca juga: Keluhan Tagihan Listrik Lebih Tinggi, Penjelasan PLN, dan Respons Ombudsman
Faktor ketiga adalah soal penghitungan biaya listrik PLN.
Dia menyebutkan, penghitungan biaya listrik dianalogikan per tiga bulan.
Misalnya, tagihan bulan lalu (April) jumlahnya dirata-rata tiga bulan sebelumnya.
“Jadi bagi pelanggan yang pada saat tiga bulan dirata-rata tersebut pemakaiannya kecil, maka tagihan April juga bisa jadi kecil,” pungkas Adam.
Hal yang sama berlaku sebaliknya.
Setelah menjelaskan pada masyarakat sambung Adam, seluruh masyarakat memahami dan membubarkan diri dengan tertib.
“Wajar saja masyarakat datang untuk menanyakan penyebabnya, mereka pikir tarif yang naik, padahal pemakaian yang bertambah,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.